
, BULELENG- Seorang pria yang diduga merupakan warga negara asing (WNA) melakukan tindakan ekstrem di Air Terjun Sekumpul, Desa Sekawan, Buleleng, Bali.
Laki-laki itu melakukan gerakan sirkus dengan berjalan di atas tali.slackline walking) yang terletak di ketinggian.
Unggahan videonya pun viral.
Video tersebut sebelumnya diunggah oleh akun Kadek Lina melalui media sosial TikTok miliknya @kadeklina2 pada hari Senin (4/8/2025).
Akhirnya, video tersebut kembali diunggah oleh akun infobali.viral melalui akun Instagram.
Dalam video yang berlangsung selama 34 detik, terlihat seorang pria dewasa berjalan di atas tali yang melintang di ketinggian dengan latar belakang air terjun Sekumpul.
Suaranya terdengar samar dari penduduk setempat saat mereka menyaksikan tindakan yang dilakukan pria tersebut.
Tidak lama kemudian, situasi yang memicu ketegangan terjadi.
Laki-laki yang diduga merupakan warga negara asing (WNA) kehilangan keseimbangan dan jatuh dari tali.
Tiba-tiba warga yang sedang menyaksikan merasa kaget. Namun untungnya, orang asing tersebut memakai alat keselamatan.
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara mengonfirmasi bahwa tindakan tersebut dilakukan di Air Terjun Sekumpul.
Ia menyampaikan, setelah mendapatkan informasi mengenai kegiatan slackline yang dilakukan pihaknya di Dinas Pariwisata bekerja sama dengan Imigrasi Singaraja dan Satpol PP, melakukan penyelidikan terhadap warga asing yang melakukan pertunjukan tersebut pada Rabu (6/7/2025).
"Kami mengambil tindakan terkait laporan mengenai aktivitas ekstrem di Air Terjun Sekumpul, guna memverifikasi apakah permainan slackline tersebut telah mendapatkan izin sah atau tidak," katanya pada Rabu (6/7/2025).
Berdasarkan hasil pencarian diketahui bahwa tindakan tersebut merupakan inisiatif warga negara asing, yang menginap di salah satuhomestay milik warga setempat.
Sayangnya tidak tersedia data mengenai warga negara asing tersebut.
Sebab pihak homestay tidak melakukan dokumentasi foto paspor dan sebagainya.
Maka dari itu, imigrasi tadi memberikan edukasi kepada pihakhomestayagar pada masa mendatang menggunakan sistem informasi atau Aplikasi Pelaporan Orang Asing (APOA), katanya.
Disebutkan juga, jumlah total ada 12 orang asing yang menginap dihomestay.
Mereka juga membawa perlengkapan untuk melakukan slackline.
Lanjut Dody, warga negara asing itu pernah menyampaikan rencananya untuk melakukanslackline ke pemilik homestay.
Pihak homestaykemudian bekerja sama dengan pengelola air terjun dan perbekel.
Mereka pernah memperlihatkan lisensi yang mereka miliki. Dari pihak desa, mereka mengira mereka akan melakukancanyoning. Kalau canyoningsudah menjadi kebiasaan dilakukan di sekitar Gitgit atau Sambangan," katanya.
Namun hanya dua orang warga negara asing yang melakukan slackline, atraksi tersebut akhirnya dihentikan oleh Bhabinkamtibmas setempat karena dianggap terlalu berbahaya.
Dody merasa bersyukur kegiatan ini tidak mengakibatkan kecelakaan.
Ia juga menganggap aktivitas yang dilakukan oleh warga negara asing justru meningkatkan popularitas pariwisata di Buleleng.
Namun demikian, kami tetap tidak menyarankan kegiatan tersebut, karena beberapa alasan. Terutama kami tidak menawarkan layanan ekstrem seperti itu.
"Selain itu, di sekitar area tersebut terdapat pura yang merupakan tempat suci, sehingga tidak sesuai dengan kegiatan semacam itu," tegasnya. (*)
Berita lainnya di WNA di Bali