Air Mata di Balik Kekuatan: Sidang Terakhir Nikita Mirzani Membuat Pengadilan Haru

Air Mata di Balik Kekuatan: Sidang Terakhir Nikita Mirzani Membuat Pengadilan Haru Priangan Insider –Tokoh yang dikenal terbuka dan tak pernah menghindari perdebatan, hari ini terlihat berbeda.

Selasa, 5 Agustus 2025, ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjadi saksi peristiwa paling menyentuh dari seorang Nikita Mirzani.

Pada sidang terakhir yang mengagendakan pembacaan pledoi atau nota pembelaan, perempuan yang akrab dipanggil "Nyai" ini tidak mampu menahan air mata.

Ya, kamu tidak salah membaca—Nikita, yang selama ini dikenal dengan keberaniannya dan semangatnya yang tak pernah padam, akhirnya meneteskan air mata.

Bukan karena kalah, melainkan karena kelelahan, tekanan, dan ketidakadilan yang dirasa terlalu lama menyekapnya.

Tangisan yang Tak Terelakkan

Pledoi yang awalnya dibacakan dengan tenang oleh tim kuasa hukum tiba-tiba berubah menjadi emosional ketika Nikita berdiri sendiri di hadapan majelis hakim.

Dengan suara yang gemetar, ia memohon izin untuk menyampaikan pembelaannya secara langsung.

Aku lelah... bukan karena takut mendapat hukuman, melainkan karena selama ini aku merasa tidak dianggap. Aku hanya menginginkan keadilan, bukan kasihan.kata Nikita sambil mengusap air mata di matanya.

Isakannya terputus di tengah kalimat. Suasana ruang pengadilan tiba-tiba menjadi hening.

Beberapa anggota media tampak meletakkan kameranya, seakan memberi ruang bagi sisi kemanusiaan yang jarang terlihat dari Nikita Mirzani.

Isi Pledoi: “Aku Korban, Bukan Pelaku”

Dalam pembelaannya, Nikita menekankan bahwa ia tidak pernah bermaksud melakukan ancaman atau tindak pidana pencucian uang terhadap dokter Reza Gladys, seperti yang disebutkan oleh jaksa.

Ia mengatakan bahwa kasus ini berawal dari salah paham bisnis yang dimperbesar dan penuh kepentingan.

Saya hanya ingin berbisnis dengan seseorang yang saya percayai. Namun justru tertipu dan dijadikan tersangka. Saya merasa seperti diperlakukan secara tidak adil oleh sistem, tambahnya.

Pihak pengacara menegaskan bahwa tuntutan jaksa seharusnya tidak sah secara hukum karena adanya kekurangan dalam prosedur dan bukti yang lemah.

Respons Masyarakat: Dari #NyaiStrong ke #NyaiMenangis

Saat menangis Nikita langsung menjadi perbincangan di media sosial. Tagar #NyaiMenangis dan #NyaiTetapKuat menjadi topik utama nasional. Netizen terpecah, ada yang semakin merasa kasihan dan ada yang masih tidak percaya.

Meskipun Nyai sangat kuat, ternyata dia juga manusia. Hormat! – tulis @cinthia_fansnyai

Tidak menyangka Nikita juga bisa menangis. Tapi semoga bukan bagian dari drama. – komentar @akunrecehbanget

Jika kamu yakin tidak salah, teruskan berjuang Nyai! Kami mendukungmu dari jauh. – ucap @nyailovers_2025

Hakim: Putusan akan diumumkan minggu depan

Pada akhir persidangan, majelis hakim mengumumkan bahwa putusan akan diumumkan pada Selasa mendatang, 12 Agustus 2025.

Hakim juga mengapresiasi keberanian Nikita dalam menyampaikan pembelaannya secara langsung, sambil menegaskan bahwa keadilan akan dijalankan sesuai hukum, bukan perasaan.

Segala pendapat telah kami dengarkan. Kami akan mengevaluasi dengan adil, ujar hakim ketua singkat.

Di Balik Kilauan, Tersembunyi Luka yang Mendalam

Banyak orang mengenal Nikita Mirzani sebagai selebriti yang penuh dengan kontroversi.

Namun hari ini, ia menunjukkan sisi yang lebih tulus—bahwa seorang tokoh publik juga bisa runtuh, merasa kesepian dalam perjuangan hukum yang sulit.

Apakah ini akhir dari kisah panjang yang menghimpitnya, atau justru babak baru dalam perjuangan seorang ibu yang hanya ingin melindungi martabatnya? Kita nantikan putusan persidangannya pekan depan.

Jelasnya, hari ini bukan tentang menang atau kalah—tapi tentang keberanian untuk menangis dan berbicara dari hati. (***)

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama