Dinkes Cimahi Percepat Vaksinasi PD3I dengan BIAS, Siswi SD Dapat HPV

Dinkes Cimahi Percepat Vaksinasi PD3I dengan BIAS, Siswi SD Dapat HPV KORAN-PIKIRAN RAKYAT -Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi mulai mempercepat pelaksanaan vaksinasi terhadap para siswa yang menjadi target melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Tujuan dari hal tersebut adalah untuk menghentikan rantai penyebaran penyakit yang bisa dicegah melalui imunisasi (PD3I) di Kota Cimahi.

Seperti yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cibabat Mandiri 3 di Jalan Daeng Muhammad Ardiwinata Kota Cimahi, Selasa 12 Agustus 2025. Siswa-siswa tampak ada yang tenang saat akan mendapatkan suntikan, namun juga ada yang menangis karena takut dengan jarum suntik.

Pengamatan di lokasi, sejumlah anak terlihat menutup wajah hingga mengernyit karena takut akan suntikan. Namun, tidak sedikit pula siswa yang tenang saat akan disuntik. "Tadi sempat takut kalau disuntik akan sakit. Setelah disuntik memang sakit di tangannya, tapi tidak masalah. Divaksin agar sehat," kata Talitha (10), siswi kelas V.

Lusiantini, Kepala Bagian TU Puskesmas Cimahi Utara menyampaikan, program BIAS bagi siswa diadakan setiap bulan Agustus. "Di tingkat SD, sasaran adalah kelas I seluruh siswa dan kelas V khusus untuk siswi," katanya.

Anak kelas I SD menerima vaksin Campak MR guna menghindari penyakit campak dan rubella. Sementara itu, siswi kelas V diberikan vaksin human papilloma virus (HPV) untuk mencegah kanker serviks.

Efektivitas vaksin kanker rahim lebih baik diberikan sebelum seseorang melakukan hubungan seksual, terlebih banyak kasus perempuan yang mengidap kanker rahim. Oleh karena itu, vaksin HPV diberikan kepada siswi kelas V SD sebagai langkah pencegahan sejak dini," katanya.

Sebelum menerima vaksin, siswa terlebih dahulu melakukan pendaftaran dan menjalani pemeriksaan kesehatan. Setelah dinyatakan sehat, anak-anak diizinkan untuk mengikuti proses vaksinasi.

"Anak yang sedang demam tidak boleh diberikan vaksin terlebih dahulu, termasuk memverifikasi jenis kelamin karena vaksin HPV hanya diperuntukkan bagi siswi perempuan," katanya.

Diakui, proses vaksinasi bagi siswa SD memerlukan pendekatan khusus. "Biasanya karena takut disuntik, tadi juga ada dua siswa kelas I yang mengamuk. Ini memang menjadi kendala, diperlukan banyak orang termasuk orang tua untuk membantu penyuntikan. Jika orang tua memberi izin, kita lakukan suntik, tetapi jika terus-menerus mengamuk, maka sementara dihentikan," katanya.

Petugas puskesmas telah melakukan sosialisasi kegiatan BIAS kepada sekolah sebelum pelaksanaannya. Termasuk memberikan penjelasan mengenai manfaat vaksinasi bagi siswa.

"Hari ini, jumlah siswa yang diharapkan adalah 150 siswa kelas I dan 67 siswi kelas V. Tidak mencapai 100% karena ada beberapa siswa yang tidak hadir karena sakit dan izin," katanya.

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama