Ekonom: Tekanan Inflasi Akibat Tekanan Dalam dan Luar Negeri

, MALANG — Tekanan inflasiselama beberapa bulan terakhir dianggap sebagai dampak dari kondisiekonomi domestik dan eksternal.

Ekonom dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menyatakan bahwa dari sudut pandang luar, ketidakstabilan geopolitik memengaruhi pergerakan harga emas.

"Di sisi dalam negeri, kasus beras premium palsu, serta perubahan iklim memengaruhi pasokan komoditas pangan," katanya, Sabtu (2/8/2025).

Masalah yang perlu diperhatikan dalam pengendalian inflasi, menurutnya, adalah memastikan kelancaran harga bahan baku produksi di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan darat.

Menurutnya, kenaikan harga bahan baku produksi seperti pakan ternak, pupuk non-subsidi, benih, dan obat-obatan akan memengaruhi biaya produksi dan akhirnya menyebabkan kenaikan.komoditas pangan

TPID diharapkan mampu lebih meningkatkan partisipasiproyek pilot pertanian pertanian terpadu cerdasuntuk mengurangi ketergantungan terhadap kebutuhan pakan dan pupuk dari perusahaan besar serta obat-obatan kimia," kata Joko yang juga merupakan Peneliti Senior Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi FEB UB.

Seperti yang diketahui, cabai rawit menjadi penyebab utama inflasi di Kota Probolinggo pada Juli 2025 yang mencapai 0,22% (month to month/MtM).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang, Febrina, menyatakan bahwa inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli 2025 terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang berkontribusi sebesar 0,13% (MtM). Dalam hal komoditas, selain cabai rawit, yaitu tomat, beras, telur ayam ras, serta emas perhiasan, masing-masing memberikan kontribusi sebesar 0,06%, 0,05%, 0,04%, 0,02%, dan 0,02% (MtM).

"Kenaikan harga produk hortikultura [cabai rawit, tomat] terjadi akibat keterbatasan pasokan yang diakibatkan oleh kondisi cuaca yang menghambat proses produksi," ujarnya, Sabtu (2/8/2025).

Sementara kenaikan harga telur ayam, menurutnya, terjadi bersamaan dengan meningkatnya biaya pakan dan biaya produksi. Kenaikan harga beras disebabkan oleh penurunan pasokan beras (khususnya beras medium) yang harganya sudah melebihi HET. Kenaikan harga emas perhiasan terjadi karena permintaan emas perhiasan yang masih tinggi.

 Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Malang pada Juli 2025 mengalami kenaikan sebesar 0,12% (MtM), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatatkan inflasi sebesar 0,38% (MtM).

Berdasarkan pencapaian tersebut, katanya, Kota Malang mengalami inflasi tahunan sebesar 2,24% (year on year/YoY). Inflasi Indeks Harga Konsumen pada Juli 2025 terutama disebabkan oleh kenaikan harga dalam kelompok Pendidikan, berkontribusi sebesar 0,09% (MtM).

Berdasarkan komoditas penyebabnya, inflasi Kota Malang terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga tomat, beras, bawang merah, sekolah dasar, dan bensin, masing-masing berkontribusi sebesar 0,05%, 0,04%, 0,04%, 0,03%, dan 0,03% (MtM). Kenaikan harga beras terjadi akibat penurunan pasokan dari produsen beras, diikuti dengan meningkatnya harga gabah.

Kenaikan harga produk hortikultura (tomat, bawang merah) terjadi akibat keterbatasan persediaan komoditas di tangan pedagang, seiring dengan cuaca yang mengganggu proses produksi.

Peningkatan biaya sekolah dasar terjadi akibat kenaikan pengeluaran operasional dalam penyelenggaraan pendidikan, seiring dengan pergantian tahun ajaran baru yang menjadi kesempatan bagi institusi pendidikan untuk menyesuaikan tarif atau biaya pendidikan. Sementara itu, kenaikan harga bahan bakar minyak terjadi karena penyesuaian harga BBM non subsidi (Pertamax, Dexlite, Pertamax Turbo, dan Pertamina Dex) dengan kisaran 3-5% selama Juli 2025.K24)

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama