
.CO.ID - JAKARTA.PT Jamkrida Bali Mandara (Perseroda) mengungkapkan bahwa besaran biaya jasa penjaminan (IJP) dan jumlah penjaminan meningkat dua digit pada Mei 2025.
Kepala Perusahaan Jamkrida Bali I Ketut Widiana Karya menyampaikan bahwa PT Jamkrida Bali Mandara mengalami kenaikan pendapatan IJP kotor sebesar 31,95%Year on Year(YoY), dengan angka sebesar Rp 67,29 miliar pada Mei 2025.
"Volume jaminan yang tercatat meningkat sebesar 29,44% YoY, dengan nilai mencapai Rp 2,82 triliun hingga Mei 2025," katanya kepada .co.id, Sabtu (2/8).
Ketut menjelaskan bahwa peningkatan tersebut terjadi akibat meningkatnya kontribusi dari penerima jaminan yang berupa partisipasi dalam sistem penjaminan, yang merupakan hasil dari meningkatnya kepercayaan mitra kerja/penerima jaminan terhadap Jamkrida Bali.
Berdasarkan data OJK, kinerja nilai IJP dan volume penjaminan PT Jamkrida Bali Mandara hingga Mei 2025 terlihat lebih menguntungkan dibandingkan rata-rata industri yang mengalami penurunan sebesar 17,85% YoY untuk nilai IJP dan turun 4,02% YoY untuk volume penjaminan pada bulan yang sama.
Di sisi lain, Ketut menyampaikan bahwa pihaknya akan menerapkan beberapa strategi guna meningkatkan kinerja IJP serta jumlah penjaminan perusahaan.
Ia menyampaikan bahwa PT Jamkrida Bali Mandara akan menitikberatkan pada peningkatan kualitas layanan, khususnya terkait kecepatan proses penjaminan.
"Selain itu, Jamkrida Bali Mandara terus mengadaptasi produk dan skema jaminan agar sesuai dengan kebutuhan serta ciri khas pasar di Bali, sehingga mampu memenuhi permintaan mitra secara akurat dan kompetitif," katanya.
Selanjutnya, Ketut menjelaskan bahwa PT Jamkrida Bali Mandara mencatatkan kinerja yang positif dalam hal jumlah terjamin. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 5,64% dibanding tahun sebelumnya, menjadi sebanyak 41.985 pada Mei 2025.