
Keinginan untuk memperkaya diri sering kali menghadapi hambatan akibat kesalahan dalam pengelolaan keuangan yang terulang pada banyak orang. Mengapa hal ini terjadi?
Terkadang, akar permasalahan tidak terletak pada seberapa besar pendapatan yang Anda miliki, tetapi bagaimana Anda mengelola sumber daya yang ada. Jika tujuan Anda adalah melebihi batas kelas menengah dan mencapai kekayaan finansial, memahami kesalahan-kesalahan keuangan yang sering terjadi bisa menjadi kunci pemahaman.
Dari mengambil keputusan investasi yang tidak tepat hingga kurangnya pemahaman tentang keuangan, faktor-faktor ini bisa sangat memperlambat perkembangan finansial Anda. Berikut adalah 7 kesalahan finansial yang sering kali membuat Anda terjebak di kelas menengah, seperti yang diungkapkan oleh Nasdaq pada Senin, 18 Agustus 2025.
Investasi: Di Tengah Penundaan dan Kesalahan dalam Strategi
"Banyak orang kelas menengah menghindari berinvestasi karena takut akan risiko atau memilih instrumen investasi yang tidak tepat berdasarkan tren jangka pendek atau analisis yang kurang mendalam," kata Taylor Kovar, perencana keuangan sekaligus CEO Kovar Wealth Management.
Ia memberi saran, "Mulailah dengan mempelajari berbagai jenis investasi. Lakukan diversifikasi portofolio Anda agar dapat menyeimbangkan risiko dan keuntungan."
Kovar menyarankan untuk mempertimbangkan investasi jangka panjang seperti reksa dana saham, yang secara historis telah menawarkan pengembalian yang konsisten. "Jika ragu, berkonsultasi dengan ahli keuangan bisa menjadi pilihan yang cerdas," tambahnya.
Inflasi Gaya Hidup: Pengeluaran Meningkat Seiring Pendapatan
"Perangkap yang sering terjadi adalah inflasi gaya hidup, pertumbuhan pendapatan yang sering kali mengakibatkan utang yang besar," ujar Kovar, menjelaskan fenomena peningkatan pengeluaran yang tidak terkendali.
"Ini merupakan pengeluaran yang berlebihan untuk perumahan, kendaraan bermotor, dan barang mewah lainnya, yang dipenuhi melalui pinjaman dan kartu kredit," tambahnya, menyoroti sumber utama utang.
Terapkan anggaran yang menempatkan tabungan dan pelunasan utang sebagai prioritas utama, hiduplah sesuai kemampuan Anda, bahkan jika penghasilan Anda meningkat. Fokuskan usaha pada pembentukan dana darurat serta pelunasan utang dengan bunga tinggi. “Pendekatan ini tidak hanya melindungi kondisi keuangan Anda saat ini tetapi juga membuka peluang untuk naik ke tingkat yang lebih baik,” kata Kovar.
Ketiadaan Perencanaan Jangka Panjang
"Banyak orang tidak mampu merencanakan tujuan keuangan jangka panjang, termasuk persiapan pensiun, yang mengakibatkan ketidakcukupan dana pada tahun-tahun berikutnya," kata Kovar.
Mulailah merencanakan dan menabung untuk masa pensiun sejak dini, tanpa menunda-nunda. "Periksa dan sesuaikan rencana pensiun Anda secara berkala agar tetap sesuai dengan tujuan keuangan serta situasi pasar yang terus berubah," katanya.
Mengabaikan Potensi Pertumbuhan Pendapatan
"Tidak berusaha meningkatkan pendapatan juga bisa dianggap sebagai kemunduran," kata Jeff Rose, perencana keuangan sekaligus pendiri Good Financial Cents.
Banyak orang memutuskan untuk tetap bekerja di posisi yang sama meskipun kenaikan gaji tahunan hanya sedikit. Namun, dengan aktif mencari kesempatan promosi atau berani pindah pekerjaan, seseorang bisa meningkatkan penghasilannya secara signifikan. "Data menunjukkan bahwa karyawan yang berpindah pekerjaan sering kali mendapat kenaikan gaji antara 10 hingga 20 persen, jauh lebih besar dibandingkan rata-rata kenaikan gaji tahunan sebesar 3 persen bagi mereka yang tetap bekerja," katanya, memberikan bukti nyata.
Disiplin Menabung yang Lemah
"Selalu saya anjurkan agar orang-orang mulai menabung sejak awal dan secara teratur untuk persiapan masa pensiun," ujar Doug Carey, ahli keuangan dari WealthTrace.
"Saya senang memperlihatkan kepada orang-orang gambaran investasi yang berkembang seiring berjalannya waktu. Ini membantu mereka memahami secara jelas manfaat menabung dari awal dan secara rutin," tambahnya, memberikan ilustrasi tentang keuntungan tabungan.
Kehidupan Pemborosan: Pengeluaran Melebihi Batasannya Pengeluaran Berlebihan: Kehidupan yang Tidak Terkendali Hidup Tidak Hemat: Pengeluaran Melebihi Kemampuan Pengeluaran yang Berlebihan: Kehidupan yang Tidak Terbatas Kehidupan Memboroskan Dana: Pengeluaran di Luar Batas
"Melakukan gaya hidup yang memaksa pengeluaran terus-menerus untuk barang-barang yang tidak penting, menumpuk hutang, dan tidak mampu membuat anggaran," ujar Carey, menjelaskan kebiasaan belanja yang tidak sehat.
"Saya menyarankan klien saya untuk mengatur keuangan sesuai kemampuan dengan menyusun anggaran, mencatat pengeluaran, serta memangkas pengeluaran yang tidak penting," ujarnya.
Selain itu, katanya, lunasi utang berbunga tinggi, seperti kartu kredit, dan alihkan perhatian pada tabungan serta investasi untuk masa depan yang lebih stabil.
Kurangnya Pencerahan Finansial
"Banyak orang tidak memiliki pemahaman dasar tentang keuangan, yang dapat mengakibatkan pengambilan keputusan keuangan yang tidak tepat serta kehilangan kesempatan," ujar Carey, menekankan betapa pentingnya dasar pengetahuan tersebut.
Menurutnya, masyarakat perlu lebih memahami tentang keuangan pribadi dan persiapan masa pensiun agar dapat mengambil keputusan yang tepat. "Saya menyarankan buku kepada klien saya (dan) tautan ke kursus keuangan pribadi serta situs-situs blog yang bagus mengenai topik keuangan pribadi agar mereka bisa lebih terinformasi," katanya, mendukung pentingnya pendidikan yang berkelanjutan.
***