Jokowi di Solo Kaget, Dokter Tifa Buka Suara Soal Ijazah Meski Ancaman Penjara

, SOLO- Dokter Tifauzia Tyassuma, yang lebih dikenal sebagai Dokter Tifa, kembali menjadi perhatian masyarakat setelah menyatakan dengan tegas bahwa dirinya tidak takut menghadapi ancaman hukum terkait kasus dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

Melalui unggahan di akun media sosial X (dulu Twitter) miliknya, @DokterTifa, pada Selasa (5/8/2025), ia menyatakan bahwa ancaman hukuman penjara tidak mengurangi semangatnya.

Bahkan, menurutnya, justru dari ancaman tersebut ia memperoleh kebebasannya.

Jawabanku sederhana: Karena dia mengancamku dengan pasal-pasal yang bisa memberi hukuman enam tahun, delapan tahun, atau dua belas tahun. Dan justru di sanalah aku menemukan kebebasanku," tulis Dr Tifa.

Dokter Tifa adalah satu-satunya perempuan di antara kelompok aktivis yang terus-menerus mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi, bersama tokoh-tokoh lain seperti Roy Suryo dan Rismon. Meskipun menghadapi tekanan dan ancaman hukum, ia menyatakan tidak merasa takut.

"Ketika seseorang telah ditentukan untuk dipenjara oleh seorang pemimpin jahat... maka ia akan lepas dari segala ikatan," tambahnya.

Selain menjadi isu tentang keaslian dokumen akademik, Dr Tifa menganggap perjuangannya sebagai bentuk pertarungan untuk menjaga nurani dan keadilan.

Ia mengkritik dengan tajam sistem hukum yang menurutnya sudah rusak dan digunakan sebagai alat oleh penguasa.

"Apa lagi yang bisa mereka ambil dariku, jika apa yang kubela bukan hanya kebenaran... tapi cahaya hati nurani yang tak mungkin bisa mereka gapai?" kata Tifa.

Ia juga menutup pernyataannya dengan penekanan bahwa perjuangan ini didasari keyakinan spiritual.

Justru melalui keberanianku, aku berharap nama ku dihormati di sisi Allah... dan hidupku tidak akan bisa dirampas manusia karena sepenuhnya berada dalam genggaman-Nya.

Profil Singkat Dr. Tifa

Dr. Tifauzia Tyassuma adalah seorang ahli ilmu pengetahuan dan dokter yang terkenal dalam bidang epidemiologi molekuler serta nutrisi saraf. Ia lulus dari Fakultas Kedokteran UGM dan memperoleh gelar Ph.D. dari Universitas Indonesia.

Selain aktif sebagai presiden Ahlina Institute Jakarta, Tifa terkenal luas berkat kritik-kritiknya terhadap kebijakan pemerintah dan pejabat publik.

Selain mengangkat isu kesehatan dan sosial, ia juga menjadi sorotan dalam kasus ijazah Jokowi, yang hingga saat ini masih terus berlangsung.

Jokowi Kaget Ijazahnya Dikatakan Palsu Jokowi Kebingungan Ijazahnya Dianggap Tidak Asli Jokowi Terkejut Ijazahnya Disebut Palsu Jokowi Kaget Ijazahnya Dicurigai Palsu Jokowi Heran Ijazahnya Diklaim Tidak Autentik Jokowi Kebingungan Mengenai Status Ijazahnya Jokowi Terkejut Dengan Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi Kaget Ijazahnya Dianggap Tidak Sah

Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan keheranannya, karena segala sesuatu yang berkaitan dengan dirinya kini menjadi sorotan dan diperdebatkan.

Sebelumnya, keaslian ijazah Jokowi dipertanyakan hingga kasus ini berujung pada persidangan.

Selain itu, skripsi serta lokasi KKN Jokowi juga dikatakan palsu.

Belum cukup sampai di sana, kini teman sekamarnya, Mulyono juga menjadi perhatian di media sosial.

Beredar isu bahwa Mulyono yang turut hadir dalam acara reuni Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Jokowi beberapa waktu lalu merupakan calo tiket di Terminal Tirtonadi Solo.

Jokowi dengan tegas menolak isu tersebut.

Menurutnya, rekan kerjanya yang hadir dalam pertemuan tersebut bekerja di PT Restorasi Ekosistem Indonesia.

"Yang terakhir saya ketahui, beliau bekerja di Jambi. Sebuah perusahaan yang bergerak dalam pelestarian dan konservasi hutan," katanya saat diwawancarai di rumahnya, Solo, Jawa Tengah, Kamis (31/7/2025).

Ia hanya tertawa ketika mendengar isu bahwa temannya tersebut disebut sebagai calo tiket.

"Baik, coba cari calonnya," katanya.

Ia juga kaget dengan berbagai hal yang berkaitan dengannya dipertanyakan oleh sejumlah pihak.

Mulai dari ijazah hingga teman kuliah semuanya dipertanyakan.

"Semua selalu dipertanyakan. Ijazah dipertanyakan, skripsi dipertanyakan, KKN dipertanyakan, teman juga dipertanyakan, lalu apa lagi yang ingin disampaikan," katanya.

Ia juga menyatakan bahwa Mulyono adalah teman kuliahnya.

Namun Jokowi mengakui dirinya lulus lebih cepat.

"Pak Mulyono adalah teman seangkatan saya pada tahun 1980. Hanya saja saya lulus lebih cepat. Saya lulus pada November 1985, sedangkan Pak Mulyono lulus pada tahun 1987," katanya.

Roy Suryo dan kawan-kawan mengirimkan surat peringatan kepada Jokowi

Isu gelar Jokowi kembali memunculkan perdebatan setelah Roy Suryo bersama Tim Advokasi Anti Kriminalisasi Akademisi dan Aktivis (TPAA) mengirimkan pemanggilan terbuka kepada Presiden ke-7 RI.

Mereka meminta Jokowi menarik pernyataannya mengenai adanya "orang penting" di balik isu ini.

"Pernyataan Presiden justru memperlemah perjuangan para intelektual. Jika tidak ada pencabutan dan permintaan maaf, kami akan mengambil langkah hukum," ujar kuasa hukum Roy, Mulyadi, dalam konferensi pers di Jakarta Selatan (4/8/2025).

Roy Suryo mengklaim memiliki lima berkas ijazah asli lulusan UGM angkatan 1985 yang akan digunakan sebagai bahan perbandingan dalam persidangan nanti. Ia juga sedang menyiapkan peluncuran buku dengan judul *“Ijazah Palsu Jokowi”* yang berisi 500 halaman dan direncanakan terbit pada 17 Agustus mendatang.

Mengenai laporan terhadap Roy Suryo yang menuduhnya melakukan pencemaran nama baik, pihak kuasa hukumnya menyatakan bahwa laporan tersebut mengandung unsur politik dan penuh tekanan.

Ahmad Khozinudin dari TPUA menyampaikan, "Jika korban tidak merasa tertipu, maka polisi dan jaksa tidak dapat mengambil tindakan. Hal ini telah meluas dari wilayah hukum ke politik."

Ia juga menyebutkan bahwa eksekusi terhadap tahanan Silvester Matutina belum dilakukan, sambil menuduh ada "kekuatan besar" di balik perlindungan terhadap seseorang tertentu.

(*)

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama