
,JAKARTA – Perusahaan komponen otomotif yang dimiliki oleh konglomerat TP Rachmat,PT Dharma Polimetal Tbk.(DRMA) sedang berupaya memperkenalkan sejumlah komponen kendaraan listrik (electric vehicle/EV) bersama dengan infrastruktur pendukungnya melalui ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025.
Ketua Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso menyampaikan, salah satu inovasi utama yang diperkenalkan DRMA adalah teknologi pengisian cepat untukmobil listrik.Menurutnya, teknologi ini dianggap mampu mempercepat proses pengisian daya sekaligus mengurangi kendala mobilitas pengguna mobil listrik yang selama ini sering terhambat karena waktu pengisian yang lama.
"Prioritas utama kami adalah mendukung rencana peralihan menuju energi baru dan terbarukan di Indonesia," ujar Irianto diGIIAS 2025, Sabtu (2/8/2025).
Adapun, pengisian daya untuk mobil listrikdiberi nama DC Charger 4W. Teknologi ini tersedia dalam empat pilihan daya, yaitu 30 kW, 60 kW, 120 kW, dan 240 kW. Pilihan-pilihan ini memungkinkan pengguna untuk memilih kapasitas sesuai dengan kebutuhan dan kondisi operasional masing-masing.
Berikut adalah beberapa variasi dari teks tersebut: 1. Selanjutnya, DRMA menyediakan solusi pengisian daya untuk sepeda motor listrik beroda dua melalui produk DC Charger 2W. Dengan daya sebesar 1,5 kW, alat ini dirancang secara ringkas dan efisien, cocok digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah maupun di area publik. 2. DRMA juga menawarkan sistem pengisian daya untuk motor listrik roda dua dengan menggunakan produk DC Charger 2W. Perangkat ini memiliki kapasitas 1,5 kW dan dirancang agar praktis serta hemat energi, cocok untuk penggunaan harian, baik di lingkungan rumah maupun tempat umum. 3. Produk DC Charger 2W dari DRMA mampu memberikan pengisian daya bagi motor listrik beroda dua. Dengan kemampuan 1,5 kW, perangkat ini dirancang sederhana namun efektif, cocok untuk kebutuhan penggunaan sehari-hari, baik di rumah maupun di ruang publik. 4. Selain itu, DRMA menghadirkan DC Charger 2W sebagai solusi pengisian daya untuk motor listrik roda dua. Dengan daya 1,5 kW, perangkat ini dibuat ringkas dan efisien, cocok digunakan dalam berbagai situasi, baik di rumah maupun di tempat umum.
Tidak hanya proses pengisian daya, DRMA juga menampilkan inovasi penyimpanan energi melalui Sistem Penyimpanan Energi Baterai (BESS). Teknologi ini memungkinkan penyimpanan listrik dari panel surya, yang selanjutnya bisa digunakan kapan saja, termasuk saat tidak ada cahaya matahari.
"Produk BESS yang kami kembangkan dapat digunakan untuk skala rumah tangga, industri, serta bisa dikembangkan sebagai sumber energi alternatif untuk Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum [SPKLU], dengan kapasitas yang bisa ditingkatkan mulai dari 1,5kWh hingga 5mW," ujarnya.
Selain BESS dan pengisian energi,DRMAjuga memperkenalkan produk turunan lain seperti baterai aki lithium 12V, motor listrik konversi (DC Cross), serta kendaraan roda tiga listrik PowerAce 3W EV. Keberadaan produk-produk ini mengisi kebutuhan pasar akan solusi mobilitas berbasis listrik.
Perusahaan juga memasukkan teknologi BLDC (Brushless Direct Current) Motor sebagai komponen dalam rangkaian yang mampu mendukung kendaraan listrik berbasis lokal. Inovasi ini diharapkan memperkuat posisi DRMA sebagai mitra industri otomotif di masa elektrifikasi.
Kinerja DRMA
Sebelumnya dilaporkan, PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) berhasil mencatatkan laba bersih yang diberikan kepada pemilik perusahaan induk sebesar Rp240,17 miliar pada periode semester I/2025.
Berdasarkan laporan keuangan, laba bersih perusahaan meningkat sebesar 1,31% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp237,06 miliar.
Pada semester pertama tahun ini, perusahaan mencatatkan penjualan sebesar Rp2,77 triliun, naik 8,6% secara tahunan dibandingkan penjualan pada semester II/2024 yang sebesar Rp2,55 triliun.
Kontribusi terbesar penjualan DRMA berasal dari segmen penjualan kendaraan roda dua, yaitu sebesar 63% dari total penjualan. DRMA mencatatkan penjualan roda dua sebesar Rp1,73 triliun, meningkat 14% year on year meskipun penjualan kendaraan roda dua di tingkat nasional sedang menurun.