
, JAKARTA- Rudal balistik yang dipesan Indonesia dari Turki dilaporkan telah tiba dan dipasang di Kalimantan Timur.
Indonesia mengambil pesanan rudal balistik KHAN Roketsan dari Turki pada tahun 2022.
Peluru kendali jarak jauh merupakan alat perang yang bisa ditembakkan dari darat, laut, atau udara, termasuk dari kendaraan peluncur.
Sistem rudal KHAN dikabarkan mampu meluncurkan serangan terhadap berbagai sasaran di permukaan hingga jarak maksimal 280 kilometer.
Mengutip dari Defence Blog, sistem rudal taktis yang dikenal sebagai ITBM-600 terlihat di markas Batalyon Artileri Medan ke-18 (Yonarmed 18/Buritkang Tenggarong) pada tanggal 1 Agustus 2025.
Menariknya, jarak antara Markas Yonarmed 18/Buritkang Tenggarong dengan wilayah Malaysia sangat dekat. Misalnya dengan Tawau, Sabah, hanya sekitar 300-350 Km.
Masih menurut Defence Blog, hal ini pertama kali dilaporkan oleh platform pertahanan Sahabat Keris, yang merilis gambar-gambar mengenai sistem senjata tersebut.
Sampai berita ini dirilis, belum ada pernyataan resmi dari pihak yang berwenang, baik itu Mabes TNI maupun Kementerian Pertahanan.
Bagi Indonesia, kehadiran rudal balistik "pertama" ini menunjukkan upaya modernisasi yang lebih luas yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pencegahan jarak jauh serta memperkuat kemampuannya dalam merespons ancaman regional secara cepat.
Indonesia kini menjadi operator asing pertama yang menggunakan versi ekspor rudal Khan.
Dalam pernyataan resmi sebelumnya, pejabat keamanan Indonesia telah menyampaikan bahwa peningkatan kemampuan artileri dan rudal negara menjadi fokus utama.
Kemampuan untuk melakukan serangan akurat secara dalam, baik di dalam maupun di luar wilayah Nusantara, dianggap sebagai aset strategis dalam lingkungan keamanan yang berubah-ubah dan sering kali sulit diprediksi.
Rudal KHAN
Indonesia mengakhiri perjanjian pada tahun 2022 mengenai pengiriman sistem KHAN ITBM-600, sebuah platform rudal balistik taktis yang menggunakan teknologi Roketsan yang telah teruji.
Sistem ini dipasang pada kendaraan Tatra 8x8 dengan kemampuan mobilitas tinggi, sehingga memungkinkannya beroperasi di berbagai medan dengan waktu persiapan yang singkat.
Dikembangkan untuk penyebaran yang cepat, sistem ini memberikan kepada TNI Angkatan Darat kemampuan serangan presisi yang gesit, yang sebelumnya tidak tercantum dalam "inventaris"-nya.
Dalam perang modern, fungsi rudal atau roket jarak jauh yang akurat sangat penting, memungkinkan pengguna untuk menyerang sasaran jauh tanpa harus mengirim pasukan secara langsung.
Menurut Roketsan, rudal KHAN mampu menjangkau hingga 280 kilometer dan dapat meluncurkan serangan presisi terhadap sasaran berharga di lingkungan medan perang yang rumit.
Perusahaan ini menyatakan sistem ini diarahkan oleh rangkaian navigasi hibrida yang memadukan navigasi inersia dengan bantuan GPS dan GLONASS, sehingga memungkinkan penargetan yang dapat diandalkan meskipun dalam lingkungan yang penuh persaingan.
Peluru kendali ini memiliki berat sekitar 2.500 kilogram dengan diameter 610 milimeter.
Roketsan menekankan bahwa KHAN dirancang dengan akurasi tinggi dan kemampuan bertahan dalam berbagai kondisi cuaca, serta memiliki "kemampuan mematikan dan fleksibilitas operasional yang besar" terhadap berbagai sasaran.
Sistem ini telah terintegrasi dalam Angkatan Bersenjata Turki dan sekarang ditempatkan di gudang senjata beberapa negara mitra.
Beda rudal dan roket
Meskipun keduanya terlihat serupa secara fisik dan keduanya digunakan dalam militer, terdapat perbedaan mendasar mengenai pengendalian dan peran.
Rudal dilengkapi dengan sistem pengendalian otomatis atau terarah, sedangkan roket tidak.
Peluru kendali mampu terbang pada ketinggian yang sangat tinggi dan mampu mengubah arah saat dalam perjalanan, sedangkan roket hanya bergantung pada arah awal peluncuran.