Ambulans Bawa Pasien Darurat Putar Arah 20 Km Karena Makhluk Tinggi Besar

- Sebuah mobil ambulans yang sedang membawa pasien darurat memutarkan arah sejauh 20 kilometer (Km) ketika dihalangi oleh makhluk raksasa.

Tidak ada yang berani menghadapi makhluk itu.

Kejadian tersebut berlangsung di Jalan Trans Sulawesi Barat, wilayah Dusun Labasang, Matakali, Polewali Mandar, (10/8/25) sore hari.

Kondisi darurat ini memaksa petugas ambulans untuk mengubah jalur dan mencari jalan alternatif sejauh 20 kilometer agar pasien dapat tiba di RSUD Hajja Andi Depu tepat waktu guna menerima perawatan medis lebih lanjut.

"Untuk memastikan pasien segera mendapatkan perawatan dari tim medis, kami segera mencari jalur alternatif," ujar Ippang, sopir ambulans yang diketahui berasal dari Rumah Sakit Umum Pratama Wonomulyo, dilansir dari Kompas.com.

"Alhamdulillah, setelah berbagai langkah bantuan dilakukan, pasien akhirnya tiba di Rumah Sakit Andi Depu Polewali Mandar dengan aman," katanya.

Ternyata, makhluk tinggi yang menghalangi adalah sebuah pohon yang tumbang.

Ambulans yang sedang membawa pasien dalam keadaan kritis harus berhenti karena pohon besar yang roboh menutupi seluruh permukaan jalan di wilayah Labasang Tonrolima, Matakali.

Peristiwa ini menyebabkan berbagai jenis kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, tidak dapat melewati jalur tersebut, sehingga terjadi kemacetan yang memanjang hingga sejauh dua kilometer.

"Ambulans yang seharusnya tiba lebih cepat ke rumah sakit menghadapi hambatan berat di tengah jalan akibat pohon tumbang," kata Ippang.

Pada keadaan darurat itu, Ippang bersama tim ambulans memutuskan untuk mengambil jalur alternatif yang lebih jauh, meskipun kondisi jalan dalam keadaan rusak dan sempit.

"Kondisi jalan alternatif cukup rusak, sehingga kami perlu ekstra waspada dan memperlambat kecepatan kendaraan agar kondisi pasien tidak semakin memburuk," tambahnya.

Selain mobil ambulans, banyak pengemudi lain juga mengalami kejadian serupa.

Antrean panjang menyebabkan sejumlah penduduk harus kembali dan membatalkan perjalanan mereka.

Beberapa orang lainnya berusaha mencari jalan tikus atau jalur alternatif meskipun kondisinya tidak lebih baik.

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama