
Simbol tengkorak dan tulang silang yang sering dikaitkan dengan bajak laut dalam kisah fiksi kini dapat ditemukan di truk, gang sempit, hingga sudut-sudut permukiman di berbagai wilayah Indonesia. Peristiwa ini tidak hanya menarik perhatian netizen lokal, tetapi juga media asing.
Media budaya populer internasional seperti Comicbook dan Screenrant juga memberikan perhatian terhadap tren menarik ini. Dalam laporan mereka, kedua media tersebut merujuk pada berita dari Jakarta Globe dan menyebutkan bahwa Jolly Roger, khususnya yang dimiliki oleh kru Topi Jerami yang dipimpin Monkey D. Luffy—dalam cerita One Piece—merupakan simbol perlawanan terhadap ketidakadilan dan penindasan yang dilakukan oleh Pemerintah Dunia.
Namun, tren ini tidak sepenuhnya mendapat respons yang baik. Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan kritik terhadap pengibaran bendera bajak laut di samping bendera negara.
Ia menganggap tindakan tersebut sebagai bentuk provokasi yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa dan meminta masyarakat untuk menjaga kekompakan serta menghargai simbol-simbol negara.
Meskipun tidak ada isu khusus yang secara langsung diprotes oleh penggemar One Piece di Indonesia, Screenrant menyentuh konteks sosial-politik dalam negeri.
Mereka menghubungkannya dengan laporan Human Rights Watch tahun 2023 yang menyoroti dugaan pembatasan kebebasan berbicara dan beragama di Indonesia.
Sebagai informasi, di dunia One Piece, tokoh Monkey D. Luffy terkenal sebagai individu yang menolak mengikuti aturan yang represif.
Ia sering kali menentang kekuasaan Pemerintah Dunia yang kerap memakai metode represif guna menekan perbedaan pendapat. Hal ini menjadi sesuai dengan kondisi sosial yang dianggap mirip oleh sebagian penggemar.
Ayah Luffy, Monkey D. Dragon, digambarkan sebagai pemimpin Kelompok Pemberontak yang secara terbuka menentang sistem dunia yang tidak adil.
Tidak heran jika sejumlah penggemar One Piece di Indonesia memandang simbol Jolly Roger sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan melawan ketidakadilan, meskipun dalam konteks fiksi.