BRIN Temukan Tsunami Purba di Kulon Progo Lebih dari 3 Kilometer

DAERAHKabupaten Kulon Progo di Yogyakarta bagian selatan ternyata pernah mengalami dampaktsunamiAir laut yang masuk ke daratan mencapai paling sedikit tiga kilometer dari garis pantai. Peristiwa tsunami ini diperkirakan terjadi sekitar 1.800 tahun yang lalu.

Bukti jejak tsunami purbadi Kabupaten Kulon Progo ditemukan oleh tim peneliti paleotsunami dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset Inovasi Nasional atau BRIN. Ketua tim penelitian, Eko Yulianto, menyatakan bahwa sampel yang ditemukan di lapangan telah dikirim ke laboratorium untuk dilakukan uji penanggalan (dating) hari ini, Senin 11 Agustus 2025.

"Ketebalannya (tsunami) cukup besar, bisa mencapai 30-40 sentimeter," katanya kepadaTempodi Kota Bandung, Jawa Barat, pada hari Minggu 10 Agustus 2025.

Penelitian terbaru di Kulon Progo dilakukan pada bulan Mei lalu. Menurut Eko, tim melakukan penggalian dengan ukuran 10x2 meter dan kedalaman 2 meter di dua lokasi yang berjarak 500 meter secara utara-selatan. "Posisi ini kami pilih karena ingin mengetahui sejauh mana titik terjauh dari tsunami," ujarnya.

Penentuan lokasi dilakukan berdasarkan potensi endapan dari tsunami purba, seperti di wilayah yang dahulu merupakan daerah rawa. Tim menggunakan peta-peta lama untuk mengetahui letak bekas rawa di Yogyakarta. Dari peta yang dibuat oleh Belanda diketahui bahwa Kulon Progo hingga Bantul pada tahun 1870-an masih berupa rawa-rawa. Saat ini, wilayah bekas rawa tersebut telah berubah menjadi persawahan.

Penelitian yang dilakukan di Kulon Progo merupakan kelanjutan dari penelitian tim paleotsunami BRIN sebelumnya, yang telah menemukan bukti-bukti tsunami purba di bagian selatan Jawa, seperti di Lebak, Banten, dan Pangandaran, Jawa Barat. Usia endapan tsunami di setiap daerah tersebut diketahui mencapai 1.800 tahun dan 400 tahun.

Sebelumnya, di Kulon Progo, tim juga menemukan bukti endapan tsunami yang berusia 1.800 tahun. Titik penemuan tersebut berjarak 1,5 kilometer dari garis pantai, dan sekitar dua kilometer dari Bandar Udara Internasional Yogyakarta. Lokasi tersebut terletak di sebelah barat dari tempat penelitian terbaru.

Bukti jejak tsunami di wilayah Kulon Progo dapat ditemukan melalui fosil hewan laut yang terdapat dalam lapisan pasir, yang bisa diamati langsung menggunakan kaca pembesar. Sedangkan hewan berukuran mikroskopis perlu dianalisis dengan menggunakan mikroskop di laboratorium.

Eko menambahkan, kemungkinan gelombang tsunami purba di Kulon Progo mencapai lebih dari tiga kilometer ke daratan. "Titik terjauhnya tidak kami teliti karena menghadapi kendala di lapangan," katanya sambil menjelaskan bahwa tim memilih lokasi yang memungkinkan alat berat masuk tanpa merusak infrastruktur pertanian seperti saluran irigasi.

Anggota tim peneliti Purna Sulastya Putera menyatakan, gelombang tsunami besar di selatan Jawa pernah terjadi secara berulang dengan interval antar kejadian diperkirakan mencapai 600 hingga 1.200 tahun. Analisisnya mengungkapkan bahwa jika terjadi gempa besar dengan kekuatan Magnitudo 9, wilayah yang retak bisa mencapai lebih dari 900 kilometer sehingga seluruh Pulau Jawa dapat terkena dampaknya.

" Bukti geologi mengenai keberadaan tsunami besar sudah tersedia, tetapi kami masih perlu melakukan analisis yang lebih mendalam untuk memahami frekuensi dan dampaknya secara menyeluruh," katanya dalam keterangan tertulis di situs BRIN, 7 Agustus 2025.

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama