
.CO.ID.Indeks pasar saham Asia-Pasifik bergerak beragam dalam perdagangan hari Senin (4/8), sementara para investor sedang mengevaluasi dampak dari tarif baru Amerika Serikat (AS) serta laporan ketenagakerjaan yang membuat Wall Street melemah pada akhir pekan lalu.
Kecemasan terhadap kemungkinan perlambatan ekonomi dan kenaikan inflasi akibat pajak tambahan dari Amerika Serikat membuat para pelaku pasar mulai memprediksi bahwa The Fed akan mengurangi tingkat suku bunga acuannya dalam pertemuan bulan depan.
Di sisi lain, harga minyak global juga menjadi perhatian setelah kelompok produsen OPEC+ mencapai kesepakatan untuk meningkatkan produksi secara signifikan pada bulan September.
Kinerja Pasar Asia Pagi Senin
Melansir data CNBC,hingga pukul 08:11 waktu Singapura, indeks Nikkei 225 Jepang mengalami penurunan sebesar 2,05% dan indeks Topix turun 1,86%.
Di Korea Selatan, indeks Kospi sedikit meningkat sebesar 0,13%, sedangkan Kosdaq mengalami kenaikan sebesar 0,53%.
Di sisi lain, indeks acuan S&P/ASX 200 di Australia mengalami penurunan sebesar 0,21%.
Investor Mengawasi Kenaikan Biaya dan Harga Bahan Bakar
Tarif bea masuk terbaru yang diumumkan pemerintah Amerika Serikat menimbulkan kekhawatiran baru mengenai inflasi yang mungkin naik lebih tinggi dari prediksi, sekaligus memicu kekhawatiran akan perlambatan ekonomi yang berkelanjutan.
Selain itu, para pelaku pasar juga memantau pergerakan harga minyak global setelah OPEC+ pada hari Minggu (3/8) menyetujui kenaikan produksi minyak sebesar 547.000 barel per hari mulai bulan September.
Tindakan ini merupakan bagian dari rangkaian peningkatan produksi yang dipercepat, dalam upaya kelompok produsen tersebut untuk memulihkan pangsa pasar, serta menghadapi kemungkinan gangguan pasokan akibat konflik Rusia.
Berdasarkan OPEC+, keputusan ini dipengaruhi oleh proyeksi ekonomi global yang masih baik serta tingkat persediaan minyak yang rendah.
"Dengan harga minyak yang relatif kuat di kisaran US$ 70 per barel, OPEC+ merasa yakin terhadap dasar pasar," ujar Amrita Sen, Co-Founder Energy Aspects.
Ia menyampaikan bahwa struktur pasar saat ini menggambarkan situasi pasokan yang terbatas.