
LINGGA PIKIRAN RAKYAT - Indonesia dikenal sebagai pasar sepeda motor terbesar di dunia. Hampir semua merek global berlomba-lomba merilis produk di tanah air, mulai dari motor bebek, skuter matik, hingga sport. Namun, perjalanan tiap model tidak selalu panjang. Ada motor yang dulu jadi primadona, tapi akhirnya harus berhenti produksi karena kalah pamor, kalah strategi, atau sekadar tak lagi sesuai tren pasar.
Artikel ini akan membahas 9 motor legendaris yang dulu sempat bersinar di Indonesia, lengkap dengan spesifikasi singkat, harga ketika masih dipasarkan, keunggulan, serta kekurangannya.
Suzuki Inazuma 250
Diluncurkan pada 2012, Suzuki Inazuma 250 hadir sebagai motor sport touring dengan mesin 250cc dua silinder. Dibanderol sekitar Rp49,5 juta, motor ini nyaman dipakai touring berkat posisi berkendara ergonomis.
Keunggulan:
-
Mesin 250cc cukup bertenaga dan halus.
-
Nyaman untuk jarak jauh.
Kekurangan:
-
Desain naked bike dinilai kurang agresif.
-
Kalah pamor dari sport fairing sekelasnya.
Suzuki Thunder 125
Motor sport entry level ini lahir pada 2005 dengan harga sekitar Rp16 jutaan. Bermesin 125cc, Suzuki Thunder 125 menjadi pilihan favorit anak muda berkat desain sporty dengan biaya kepemilikan murah.
Keunggulan:
-
Harga terjangkau.
-
Irit bahan bakar.
Kekurangan:
-
Mesin kecil kalah bersaing dengan 150cc.
-
Minim pengembangan dari pabrikan.
Honda Spacy
Saat meluncur, Honda Spacy memikat dengan bagasi luas dan desain ala skuter Eropa. Bermesin 110cc, motor ini dijual di kisaran Rp12-13 jutaan.
Keunggulan:
-
Bagasi sangat lega, muat banyak barang.
-
Cocok untuk pengguna harian.
Kekurangan:
-
Kalah pamor dari Honda Beat.
-
Desain dinilai kurang trendy oleh anak muda.
Honda Vario 110
Generasi pertama Honda Vario 110 dikenal sebagai skutik irit BBM. Dengan harga Rp16–17 jutaan, motor ini pernah jadi tulang punggung Honda.
Keunggulan:
-
Konsumsi bahan bakar sangat irit.
-
Desain simpel dan mudah perawatan.
Kekurangan:
-
Dihentikan karena AHM lebih fokus ke Vario 125/150.
-
Performa mesin kalah dibanding skutik baru.
Honda Blade
Hadir tahun 2008, Honda Blade tampil sporty ala motor balap dengan mesin 110cc–125cc. Varian livery Repsol menjadi daya tarik tersendiri. Harga saat itu berkisar Rp15–17 jutaan.
Keunggulan:
-
Desain sporty, cocok anak muda.
-
Tersedia edisi spesial Repsol MotoGP.
Kekurangan:
-
Minat pasar motor bebek terus menurun.
-
Persaingan skutik membuatnya ditinggalkan.
Honda Supra X Helm In
Motor bebek unik dengan bagasi super lega hingga muat helm. Diluncurkan 2011 dengan harga Rp16 jutaan.
Keunggulan:
-
Bagasi besar, praktis untuk perjalanan.
-
Fitur unik di kelas bebek.
Kekurangan:
-
Kalah populer dari Supra X reguler.
-
Harga relatif lebih mahal.
Honda Mega Pro
Sejak 1999, Honda Mega Pro jadi motor sport andalan dengan mesin 150cc. Versi terakhirnya, Mega Pro FI, dibanderol sekitar Rp22–23 jutaan.
Keunggulan:
-
Tangguh, cocok harian maupun touring.
-
Basis komunitas pengguna kuat.
Kekurangan:
-
Kalah bersaing dengan CB150R dan Verza.
-
Desain dianggap ketinggalan zaman.
Yamaha Xabre
Diperkenalkan 2016, Yamaha Xabre tampil agresif dengan mesin 150cc. Dijual seharga Rp30 jutaan, motor ini dikenal di Thailand dengan nama M-Slaz.
Keunggulan:
-
Desain futuristik dan beda dari yang lain.
-
Handling lincah.
Kekurangan:
-
Tenaga mesin standar.
-
Segera digantikan MT-15 dengan fitur lebih lengkap.
Yamaha Byson
Diluncurkan 2010, Yamaha Byson populer berkat desain kekar, tangki besar, dan kenyamanan berkendara. Versi terakhirnya, Byson FI, dilepas di kisaran Rp22 jutaan.
Keunggulan:
-
Desain macho dan ergonomis.
-
Cocok untuk pengguna harian maupun touring ringan.
Kekurangan:
-
Tenaga mesin dinilai kurang responsif.
-
Popularitas menurun karena pesaing lebih unggul.
Kenapa Banyak Motor Disuntik Mati?
Alasan utamanya adalah perubahan tren pasar yang kini dikuasai skutik, persaingan ketat dengan spesifikasi lebih besar, serta strategi pabrikan yang menyederhanakan line-up. Tidak jarang pula, motor bagus kalah populer dari "saudara kandungnya" sendiri.
Deretan motor di atas adalah saksi perjalanan dunia otomotif Indonesia. Dari Suzuki Inazuma hingga Yamaha Byson, masing-masing punya cerita dan penggemarnya sendiri. Meski sudah berhenti produksi, motor-motor ini kini menjadi buruan kolektor sekaligus bagian dari nostalgia para pecinta roda dua.