Inovasi Limbah Gedebok Pisang, Mahasiswa STMIK Komputama Majenang Raih Best of The Best Bumi Berseru Fest 2024

PR JATENG - Mahasiswa STMIK Komputama Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Firdaus kembali mengharumkan nama kampusnya setelah berhasil menyabet penghargaan bergengsi ‘Best of the Best Bumi Berseru Fest 2024’ dalam kategori Inovasi Eco Product yang diinisiasi oleh PT Telkom Indonesia.

Firdaus, yang kini duduk di semester 7 jurusan Teknik Informatika, berhasil mengembangkan produk ramah lingkungan dari limbah gedebok pisang, yang disulap menjadi aneka souvenir dan kerajinan tangan bernilai ekonomi dan estetika tinggi.

Penghargaan tersebut diberikan dalam acara puncak Grand Launching Bumi Berseru Fest 2025 di Solo pada akhir pekan lalu, dan diserahkan langsung oleh Senior General Manager Social Responsibility Telkom Indonesia, Heri Susanto.

Ketua STMIK Komputama Majenang, Kusnana, M.Kom, menyatakan rasa bangganya atas pencapaian Firdaus yang dinilai berhasil mengintegrasikan ilmu Teknik Informatika dengan inovasi nyata berbasis lingkungan.

“Kami sangat bangga. Ini bukti bahwa mahasiswa kami tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kreatif, inovatif, dan peduli terhadap lingkungan,” ujar Kusnana dalam keterangan tertulis, hari Selasa 26 Agustus 2025.

Kusnana menambahkan bahwa inovasi Firdaus tidak hanya mengangkat nilai limbah gedebok, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap ekosistem dan perekonomian masyarakat.

Bahkan, Firdaus diundang menjadi narasumber dalam sesi Grand Launching bersama tokoh-tokoh lingkungan nasional, seperti Sabrina Farah Salsabila (Founder Reservoair), Prigi Arisandi (Founder Ecoton), dan Feri (Founder Seagrass).

Dalam kesempatan itu, Firdaus menekankan pentingnya mengolah bahan yang dianggap limbah menjadi produk bernilai tinggi, sekaligus sebagai upaya penyelamatan lingkungan.

“Ini bukti bahwa inovasi dan kepedulian lingkungan bisa berjalan beriringan dengan kewirausahaan. Pelepah pisang yang biasanya dibuang, kini bisa jadi solusi ekonomi dan ekologi,” ujarnya.

Firdaus berharap karyanya dapat menginspirasi generasi muda untuk berani mencoba hal baru dan berinovasi dari hal-hal sederhana di sekitar mereka.

Sementara itu, Heri Susanto dari Telkom Indonesia menegaskan bahwa perusahaannya memiliki tanggung jawab untuk ikut serta mengatasi krisis iklim melalui program-program seperti Bumi Berseru Fest.

Senada dengan itu, Ary Sudjianto, Deputi Bidang Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon BPLH di Kementerian LHK, mengajak generasi muda untuk lebih aktif dalam aksi nyata pengurangan emisi karbon.

“Generasi X mungkin gagal menjaga lingkungan, tapi masih ada harapan di tangan anak-anak muda,” tegas Ary.

STMIK Komputama Majenang Cilacap Jawa Tengah sendiri terus berkomitmen mendukung inovasi mahasiswa melalui penyediaan unit Pusat Inkubator Bisnis dan Inovasi, Laboratorium dan Workshop, hingga pendanaan hibah dan program kemitraan.

“Kami ingin mahasiswa tidak hanya belajar teori, tapi juga menciptakan solusi nyata bagi masyarakat,” tutup Kusnana.***

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama

Comments