
– Seribu cerita bisa didapatkan wisatawan setelah mengunjungi Kota Yogyakarta. Mulai dari destinasi wisata alam yang memesona, wisata edukasi, serta kulinernya yang melegenda.
Rasa ingin kembali akan dirasakan wisatawan setelah mengunjungi kota tersebut. Hal ini dikarena suguhan beragam kekhasan dari kota ini yang sulit dilupakan.
Selain dikenal dengan kota pelajar dan budaya, Kota Yogyakarta juga disebut dengan kota seribu kuliner. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan ragam kuliner yang memanjakan lidah.
Beragam kuliner di kota ini mempresentasikan cita rasa yang khas serta mudah diterima oleh sejumlah wisatawan. Apa saja? Simak penjelasan berikut ini!
Jamu Ginggang
Dilansir dari laman Instagram Jamu Ginggang, @jamuginggang.official, Jamu Ginggang memiliki resep turun temurun dari Mbah Joyo yang mana tabib Keraton Pakualam. Setelah Mbah Joyo meninggal, tabib keraton digantikan oleh Mbah Bilowo yang kemudian jamunya disebut dengan “Tan Genggang” atau dapat diartikan “Tak Terpisahkan”.
Jamu Ginggang yang telah berdiri sejak tahun 1950 ini terletak di Jl. Masjid No.32, RT.034/RW.09, Kauman, Gunungketur, Pakualam, Kota Yogyakarta. Jamu ini wajib dinikmati saat berkunjung ke Yogyakarta karena rasanya yang khas dari nenek moyang.
Gudeg Wijilan
Gudeg merupakan kuliner andalan dari Kota Yogyakarta. Kuliner khas ini memiliki tekstur yang lembut dan ramah dimulut dengan cita rasa manis sebagai ciri khasnya. Salah satu sentra kuliner legendaris ini adalah Sentra Gudeg Wijilan.
Dilansir dari kanal YouTube resmi Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Gudeg Wijilan berlokasi di Kawasan keraton. Wisatawan tak perlu usaha ekstra untuk menjangkau Kawasan tersebut. Hal ini karena lokasinya yang mudah dijangkau kendaraan, baik kendaraan roda dua maupun roda empat.
Gudeg terdiri dari berbagai varian, seperti gudeg kering, gudeg basah dengan kuah di dalamnya, serta gudeg mercon yang memiliki cita rasa yang pedas. Andalan menu di tempat makan ini adalah gudeg mercon, rasanya yang pedas menjadi tantangan tersediri bagi pengunjung.
Rujak Es Krim Mas Bejo
Kuliner ini terdiri dari berbagai jenis buah-buahan yang disiram dengan sambal gula merah yang ditaburi kacang. Rujak tersebut kemudian dipadukan dengan es krim cup yang terbuat dari santan kelapa alami tanpa bahan pengawet dan pemanis buatan.
Wisatawan dapat mencicipi kesegaran kuliner ini di Jl. Wates Kadipiro, Kecamatan Kasihan, Kota Yogyakarta. Kedai ini buka mulai pukul setiap hari Senin – Sabtu pukul 10.00 – 17.00 WIB. Dilansir dari laman Instagram resmi Rujak Es Krim Mas Bejo @rujakescreamjogja, kedaitTidak hanya melayani pelanggan di tempat, namun juga melayani pelanggan online.
Kipo Kotagede
Kipo merupakan jajanan tradisional khas Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta. Makanan ini terbuat dari bahan dasar ketan. Jajanan ini memiliki bentuk yang mungil dan bewarna hijau kecoklatan. Kue Kipo dibalut dengan daun pisang sehingga memiliki rasa dan aroma yang khas.
Dilansir dari website resmi Dinas Kebudayaan (Kundhan Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta, jajanan tradisional Kipo sudah dikenal sejak abad ke-16 pada masa Kerajaan Mataram yang berkuasa di Pulau Jawa. Konon katanya kue ini merupakan makanan kegemaran Sultan Agung. Sempat hilang ditelan zaman, kue ini dikenal Kembali oleh masyarakat pada tahun 1946 melalui tangan Mbah Irono, seorang warga Kecamatan Kotagede, Yogyakarta.
Roti Kembang Waru
Dilansir dari website Dinas Kebudayaan (Kundhan Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta, Roti Kembang Waru merupakan salah satu kuliner warisan Kerajaan Mataram Islam. Roti ini memiliki bentuk yang cukup unik, yakni bulat serta memiliki delapan sisi dipinggirannya.
Terdapat filosofi yang menjelasakan mengenai asal usulu roti ini, bahwasannya pada masa Mataram Islam pusat pemerintahannya terletak di wilayah Kotagede. Kotagede terkenal dengan enam pohon Gayam yang tumbuh subur sepanjang jalan, namun di sela-sela pohon tersebut terdapat pohon Waru yang tumbuh subur dengan bunganya yang bewarna cokelat kemerahan.kemudian dibuatlah roti berbentuk bunga waru yang memiliki depan sisi.