Militer Korsel Hentikan Pengeras Suara untuk Perbaiki Hubungan dengan Korut

Tentara Korea Selatan mulai mengalihkan pengeras suara sepanjang perbatasan dengan maksud menurunkan ketegangan dengan Korea Utara.

Dikutip dari AP,Pada hari Senin (4/8), alat pengeras suara biasanya digunakan untuk menyebarkan propaganda anti-Korea Utara sepanjang perbatasan. Namun, pemerintah Korea Selatan yang baru dan berhaluan liberal menghentikan siaran propaganda tersebut pada Juni sebagai tindakan perdamaian dengan tujuan membangun kembali kepercayaan dan memulai kembali dialog dengan Pyongyang.

Departemen Pertahanan Korea Selatan menyatakan bahwa perpindahan fisik pengeras suara dari perbatasan merupakan tindakan yang realistis dengan tujuan menurunkan ketegangan antara kedua Korea. Meskipun demikian, tindakan ini tidak berarti mengurangi kesiapan militer Korea Selatan.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Lee Kyung-ho, tidak memberikan informasi rinci mengenai cara penyimpanan pengeras suara tersebut atau apakah alat itu bisa dipasang kembali jika ketegangan kembali meningkat. Ia juga menyatakan bahwa tidak ada pembicaraan antara kedua militer sebelum keputusan Korea Selatan memindahkan pengeras suara tersebut.

Sampai saat ini, pemerintah Korea Utara belum memberikan pernyataan mengenai tindakan yang dilakukan oleh Korut.

Propaganda anti-Korea Utara kembali disiarkan melalui pengeras suara pada bulan Juni tahun lalu sebagai respons terhadap tindakan Korea Utara yang mengirimkan balon ke Korea Selatan yang berisi sampah. Pengeras suara Korea Selatan tersebut menyiarakan pesan-pesan propaganda dan memainkan lagu-lagu K-Pop.

Kampanye perang psikologis ini semakin memperburuk ketegangan antara dua Korea, terutama karena perkembangan program nuklir Korut dan upaya Korsel dalam memperluas latihan militer bersama AS serta kerja sama keamanan trilateral dengan Jepang.

Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung berjanji akan memperbaiki hubungan dengan Pyongyang. Hubungan antara Korea Selatan dan Korea Utara semakin memburuk selama masa presiden sebelumnya, Yoon Suk-yeol.

Namun, upaya Korea Selatan untuk memperbaiki hubungan dengan Korea Utara dianggap dingin oleh adik Kim Jong-un yang berpengaruh, yaitu Kim Yo-jong.

Kim Yo-jong menyatakan bahwa kepercayaan buta Korea Selatan terhadap Amerika Serikat dan rasa tidak suka terhadap Korut tidak berbeda dengan pendahulunya yang konservatif. Pernyataan Kim Yo-jong dianggap sebagai indikasi bahwa Korut merasa tidak perlu melanjutkan diplomasi dengan Korea Selatan dan AS dalam waktu dekat.

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama