
- Dunia permainan Indonesia sedang ramai dengan munculnya semakin banyak pengembang baru yang bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar di tengah meningkatnya tren bermain game.
Salah satu contohnya adalah PT Dream Forge Creation (DFC), studio game asal Jakarta yang baru berdiri pada November 2024 namun langsung bersikap agresif dalam membangun ekosistem gaming di Tanah Air.
DFC baru saja mengumumkan kemitraan strategis bersama PT Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) guna memperkuat penyebaran game lokal.
Melalui kerja sama ini, Indosat akan menjadi mitra resmi dalam distribusi game yang dikembangkan oleh DFC, termasuk melalui paket data yang diintegrasikan agar para pemain game di Indonesia dapat mengakses permainan dengan lebih mudah dan terjangkau.
Menurut Yu Kun, Direktur PT Dream Forge Creation Indonesia, kerja sama ini tidak hanya terkait dengan distribusi, tetapi juga menjadi dorongan bagi bakat lokal.
"Kami berharap bisa memberikan lebih banyak peluang kepada pemuda dan pengembang indie melalui program inkubasi, kerja sama, hingga platform digital yang mempermudah pemasaran game setelah melalui proses seleksi," katanya saat diwawancarai di Jakarta, Rabu (27/8).
DFC menegaskan bahwa jalannya pengembangan mereka selaras dengan visi pemerintah dalam menyediakan permainan yang aman bagi anak-anak.
Selain menawarkan judul yang sesuai dengan perkembangan pasar, mereka berkomitmen untuk menciptakan konten yang sehat, menyenangkan, dan bersifat inklusif.
Sebelumnya, pada Maret 2025, DFC berhasil masuk ke pasar Asia Tenggara melalui game idle RPG Mythical Odyssey, yang mencatat lebih dari 250.000 unduhan.
Di masa depan, DFC berencana membangun ekosistem yang berkelanjutan dengan bekerja sama dengan komunitas pemain game, studio lokal, sekolah, universitas, serta lembaga pelatihan guna mendorong perkembangan industri game di Indonesia. Kemitraan dengan Indosat ini dianggap sebagai momen penting.
Kolaborasi antara konten berkualitas dari DFC dengan infrastruktur distribusi digital IOH diharapkan memperluas cakupan game hasil karya anak bangsa, sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia dalam industri gaming global.
Namun, sebelum DFC muncul ke permukaan, beberapa pengembang game Indonesia telah lebih dahulu mencatatkan prestasi di tingkat internasional. Beberapa developer lokal yang telah dikenal secara global antara lain:
Digital Happiness (Bandung, didirikan pada 2013): Terkenal karena game horor dengan tema budaya lokal, yaitu DreadOut (2014) dan versi lanjutannya DreadOut 2 (2020) yang tersedia di berbagai platform. DreadOut pernah menjadi viral dan mendapatkan adaptasi film.
Toge Productions (Jakarta, berdiri sejak 2009): Dimulai dari permainan Flash, kini mereka terkenal melalui judul-judul seperti Infectonator, Necronator, dan yang paling terkenal—Coffee Talk, sebuah novel visual yang menarik dan menghibur pemain global.
Agate (Bandung, didirikan pada 2009): Salah satu studio paling besar di Indonesia. Telah menghasilkan ratusan game dan proyek gamifikasi, serta berkolaborasi dengan publisher ternama seperti Square Enix.
Mojiken Studio (Surabaya, berdiri sejak 2013): Terkenal dengan gaya seni pixel dan narasi yang penuh perasaan seperti A Space for the Unbound (2023).
StoryTale (disebut juga sebagai StoryTale atau StoryTale Studios): Pengembang di balik film horor sukses berbasis cerita rakyat Pamali (2018), yang populer karena nuansa budaya lokal yang kental.
TouchTen Games (Jakarta, berdiri sejak 2009): Berfokus pada pengembangan game mobile, berhasil mencapai jutaan unduhan melalui permainan seperti Sushi Chain, Ramen Chain, dan Train Legend.
Lentera Nusantara: studio indie yang memperkenalkan budaya Indonesia dalam game, misalnya melalui Ghost Parade; fokus pada pendidikan dan warisan budaya digital.
Tahoe Games, Kidalang Studio, Vifth Floor, Own Games, GameChanger Studio, dan Xelo Games — juga turut menyumbangkan karya inovatif serta ciri khas lokal ke pasar internasional.
Belum lagi pengembang independen seperti Fajrul Falakh Nurfitryansyah (Eksil Team) yang sedang mengembangkan Acts of Blood, sebuah game beat-’em-up dengan nuansa menarik mirip film The Raid, dan mendapatkan perhatian di Summer Game Fest 2025.
Contoh nama seperti Digital Happiness, Toge, Agate, Mojiken, dan sebagainya menunjukkan bahwa kreator lokal telah kuat dan mampu bersaing di kancah internasional.