
Presiden Prabowo Subiantomemberi perintah kepada bawahannya untuk menyediakan alternatif teknologi mutakhir bagi masyarakat dan perusahaan yang ingin membuka lahan. Tindakan ini diambil guna menghindari terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Presiden berkomitmen menyediakan akses terhadap teknologi modern yang lebih efektif dan ramah lingkungan," kata Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan, dalam pernyataannya di Jakarta, Minggu (3/8), sebagaimana dilaporkan Antara.
Budi menyampaikan bahwa instruksi tersebut diberikan oleh Presiden Prabowo karena masyarakat memerlukan lahan untuk kegiatan ekonomi. Selain itu, instruksi ini menjadi cara untuk membuka lahan bagi masyarakat tanpa melakukan pembakaran hutan.
Budi menjelaskan bahwa instruksi tersebut dilanjutkan dengan program yang meliputi penyediaan alat berat, teknologi pengembangan lahan yang ramah lingkungan, serta dukungan teknis dari departemen terkait.
Ia menyampaikan bahwa program bantuan teknologi akan diperkenalkan secara bertahap di daerah-daerah yang rentan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya di Kalimantan Barat serta Kalimantan Tengah.
"Pemerintah juga akan memberikan bimbingan kepada petani dan pengusaha mengenai cara membuka lahan yang ramah lingkungan," katanya.
Antisipasi Karhutla
Sebelumnya, Presiden Prabowo menghadiri rapat terbatas di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada hari Jumat (1/8). Pada pertemuan tersebut, Prabowo memberikan petunjuk kepada para menteri untuk mempersiapkan antisipasi kebakaran hutan yang sering terjadi selama musim kemarau.
Pertemuan dihadiri oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, serta Kepala Sekretaris Pribadi Presiden Rizky Irmansyah yang hadir secara langsung.
Sementara para menteri yang hadir dalam rapat melalui sambungan video telekonferensi, yaitu Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, serta Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto.
Selain itu, rapat juga dihadiri oleh Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, serta Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan.