Survei APJII Beberkan Fakta Menarik, TikTok Geser YouTube dan Facebook, jadi Medsos Paling Populer di Indonesia

- TikTok resmi mengambil alih tahta sebagai media sosial paling populer di Indonesia. Survei terbaru Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bertajuk 'Profil Internet Indonesia 2025' mencatat aplikasi asal Tiongkok itu kini diakses oleh 35,17 persen pengguna internet Tanah Air. Angka ini melesat tajam dari tahun lalu yang hanya 18,61 persen, sekaligus menyalip YouTube, Facebook, Instagram, dan X/Twitter yang mengalami penurunan.

Menurut survei yang melibatkan 8.700 responden di 38 provinsi, YouTube kini menempati posisi kedua dengan 23,76 persen (turun dari 27,53 persen), diikuti Facebook 21,58 persen (turun dari 34,85 persen), Instagram 15,94 persen, dan X/Twitter 0,56 persen. Data ini menegaskan: TikTok menjadi satu-satunya platform besar yang mengalami pertumbuhan positif dalam setahun terakhir.

Gender dan Usia jadi Penentu Tren

TikTok juga dilaporkan berhasil memikat lintas gender. Sebanyak 37,55 persen perempuan Indonesia lebih sering mengakses TikTok, unggul jauh dari YouTube (21 persen) dan Facebook (21,28 persen). Sementara itu, 32,98 persen laki-laki juga menempatkan TikTok sebagai aplikasi utama mereka, mengalahkan YouTube (26,31 persen) dan Facebook (21,85 persen).

Tren ini semakin jelas jika dilihat dari sisi generasi. TikTok menjadi rumah bagi Generasi Z dan Milenial. Sebanyak 42,27 persen Gen Z mengakses TikTok, disusul Instagram (25,33 persen), YouTube (17,33 persen), dan Facebook (13,22 persen). 

Pada kelompok Milenial, TikTok juga unggul dengan 33,40 persen, meski Facebook (27,03 persen) dan YouTube (23,86 persen) masih punya basis kuat. Berbeda dengan anak muda, generasi lebih tua seperti Gen X dan Baby Boomers tetap menjadikan YouTube sebagai pilihan utama dengan masing-masing 31,69 persen dan 39,11 persen.

Namun menariknya, TikTok tetap punya penetrasi signifikan di kelompok ini, bahkan lebih tinggi daripada Instagram. Selain peta popularitas, survei APJII juga mengungkap kebiasaan berselancar masyarakat di media sosial.

Mayoritas orang Indonesia menghabiskan waktu rata-rata 1–2 jam per hari untuk scrolling, dengan 34,17 persen responden berada pada kategori ini. Menariknya, pengguna yang mengakses media sosial 2–3 jam per hari naik tajam, dari 22,09 persen menjadi 33,03 persen.

Temuan ini menunjukkan bukan hanya soal platform yang berubah, tetapi juga pola konsumsi media sosial masyarakat Indonesia yang makin intens.

Tren Baru Media Sosial di Indonesia

Pergeseran dominasi ini menggarisbawahi dinamika baru ekosistem digital Indonesia. TikTok yang awalnya hanya populer dengan konten hiburan, kini menjelma jadi pusat konsumsi informasi, tren budaya, hingga ruang ekspresi lintas generasi. Sementara itu, platform lama seperti YouTube dan Facebook menghadapi tantangan mempertahankan relevansi di tengah derasnya arus konten cepat, singkat, dan interaktif yang ditawarkan TikTok.

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama

Comments