
Periode menyusui merupakan masa emas bagi tumbuh kembang bayi. Nutrisi terbaik diperoleh dari ASI, dan apa pun yang dikonsumsi ibu bisa ikut terserap ke dalamnya.
Karena itulah, memilih makanan dan minuman untuk ibu menyusui bukan hanya soal memenuhi kebutuhan energi, tetapi juga memastikan si kecil mendapatkan asupan terbaik demi tumbuh kembangnya si buah hati tercinta.
Sayangnya, ada sejumlah makanan dan minuman yang sebaiknya dibatasi atau bahkan dihindari karena bisa memberi efek kurang baik pada kesehatan bayi. Lantas, apa saja yang termasuk dalam pantangan ibu menyusui?
ASI tidak hanya mengandung nutrisi dasar, tetapi juga bisa dipengaruhi rasa makanan yang dikonsumsi ibu. Inilah sebabnya, ketika ibu makan beragam menu sehat, bayi bisa ikut terbiasa dengan variasi rasa yang kelak bermanfaat saat memasuki masa MPASI.
Namun demikian, kandungan tertentu dalam makanan juga dapat menimbulkan efek negatif pada bayi. Mulai dari alergi, gangguan tidur, hingga masalah pencernaan. Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui untuk lebih selektif dalam memilih makanan sehari-hari.
5 Pantangan Makanan dan Minuman untuk Ibu Menyusui
Dilansir dari hellosehat.com dan beberapa artikel kesehatan lainnya, berikut lima makanan pantangan atau perlu dibatasi untuk ibu menyusui:
-
Susu Sapi dan Olahannya
Meski jarang terjadi, alergi protein susu sapi bisa diturunkan lewat ASI. Gejalanya biasanya berupa ruam, sakit perut, atau bayi menjadi lebih rewel. Menurut penelitian, 1 dari 200 bayi berisiko mengalaminya.
Bukan berarti ibu menyusui harus benar-benar menghindari susu sapi. Hanya saja, konsumsinya sebaiknya dibatasi dan disesuaikan dengan reaksi bayi. Bila bayi menunjukkan gejala alergi, konsultasi ke dokter sangat disarankan.
-
Kafein
Kopi, teh, soda, hingga cokelat mengandung kafein yang bisa ikut terbawa dalam ASI. Tubuh bayi masih sulit memecah kafein, sehingga konsumsi berlebihan dapat membuatnya gelisah, sulit tidur, atau lebih rewel.
Agar aman, batasi konsumsi kafein maksimal 2–3 gelas per hari (sekitar 300 mg). Lebih dari itu, risiko gangguan tidur pada bayi bisa meningkat.
-
Alkohol
Alkohol termasuk salah satu pantangan ibu menyusui yang paling serius. Kadar kecil sekalipun bisa masuk ke ASI dan membahayakan bayi. Dampaknya mulai dari gangguan tidur, penurunan produksi ASI, hingga risiko keterlambatan perkembangan kognitif.
Jika tetap ingin minum alkohol, sebaiknya beri jeda cukup panjang sebelum menyusui. Misalnya, satu gelas alkohol butuh waktu sekitar 2–3 jam hingga keluar dari tubuh. Alternatif lain, perah ASI terlebih dahulu sebelum mengonsumsi alkohol.
-
Ikan Tinggi Merkuri
Ikan memang sumber protein dan omega-3 yang baik untuk perkembangan otak bayi. Namun, beberapa jenis ikan besar (seperti hiu, marlin, dan ikan todak) mengandung merkuri tinggi yang berbahaya bagi sistem saraf bayi.
Sebagai gantinya, pilih ikan kecil atau ikan berminyak sehat seperti salmon, sarden, atau makarel. Konsumsi cukup dua kali seminggu agar manfaat tetap maksimal tanpa risiko berlebihan.
-
Makanan Tinggi Karbohidrat dan Gula Tertentu
Beberapa makanan yang kaya gula dan karbohidrat bisa memicu kembung pada bayi, seperti apel, bawang putih, kol, kacang polong, hingga produk olahan susu. Reaksi ini biasanya terjadi bila bayi sensitif.
Namun, bukan berarti makanan tersebut mutlak dilarang. Sebaiknya perhatikan reaksi bayi setiap kali ibu mengonsumsi makanan tersebut. Jika bayi tampak tidak nyaman, konsultasikan ke dokter sebelum mengurangi asupan yang sebenarnya juga mengandung nutrisi penting.
Bijak Memilih Makanan, Kunci Sehat Ibu dan Bayi
Setiap ibu tentu ingin memberikan yang terbaik bagi bayinya. Dengan memahami pantangan makanan dan minuman saat menyusui, ibu bisa menjaga kualitas nutrisi ASI sekaligus memastikan bayi tumbuh sehat dan bahagia.
Kuncinya adalah konsumsi makanan bergizi seimbang, cukup minum air putih, dan hindari makanan berisiko yang bisa mengganggu kesehatan bayi. Ingat, apa yang masuk ke tubuh ibu, juga bisa menjadi “asupan” bagi buah hati.***