Kisah Sudaryono Saat SMA, Minum Susu Sisa Teman 10 Gelas Tiap Malam, Tinggi Naik 14 Cm

BANYUMAS, - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menekankan bahwa konsumsi susu sangat penting, khususnya untuk anak-anak, sebagai sumber protein yang penting bagi perkembangan mereka.

Hal ini diungkapkan Sudaryono saat melakukan kunjungan kerja ke Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTU-HPT) Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada hari Minggu (3/8/2025).

Pada kesempatan itu, Sudaryono membagikan pengalamannya saat menjalani pendidikan di SMA Taruna Nusantara.

Ia mengungkapkan kebiasaan rutin mengonsumsi susu setiap malam.

"Dari kecil saya tidak pernah mengonsumsi susu, namun setelah masuk SMA, setiap malam saya mulai minum susu," katanya.

Ia juga mengungkapkan bahwa ia mampu menghabiskan banyak susu, karena tidak semua teman sekelas ingin meminumnya.

"Setiap sore ada seseorang yang mengambil 35 gelas susu menggunakan keranjang, tetapi karena semua sedang sibuk, baru diminum pada pukul 21.00 WIB malam hari. Susu sapi yang sudah dingin membuat lemaknya naik ke atas, teman-teman saya yang tinggal di kota tidak ingin meminumnya, jadi dibiarkan begitu saja," kata Sudaryono.

Melihat banyaknya sisa susu, Sudaryono, yang mengaku jarang mengonsumsi susu saat kecil, tidak ingin membuangnya.

"Saya sebagai wong ndesotidak pernah minum susu, jika lewat minum dua gelas, lewat lagi minum lagi. Dari 35 gelas, yang diminum paling 15 sampai 20 gelas, saya bersaing dengan teman untuk menghabiskan sisa-sisanya," katanya.

Ia bercanda, "Saya tidak berbohong, setiap malam minum susu waktu itu tidak kurang dari 10 gelas. Awalnya diare, lama-lama jadi aman."

Sudaryono juga mengalami keuntungan dari kebiasaannya itu, yaitu peningkatan tinggi badan yang cukup besar.

"Saya sendiri membuktikannya, pada kelas 1 SMA tinggi badan saya 164 cm, tergolong kecil. Tiga tahun setelahnya, tinggi saya menjadi 178 cm, naik sebanyak 14 cm dalam jangka waktu tiga tahun. Saya yakin itu disebabkan oleh susu, pasti," tegasnya.

Menutup pernyataannya, Sudaryono mengajak para orang tua untuk secara teratur memberikan susu kepada anak-anak mereka.

"Sumber protein beragam, baik hewani maupun nabati, seperti daging, telur, dan susu. Contohnya, jika susu sulit didapat, harganya mahal, atau tidak mampu, mohon anak-anak diberi asupan protein," pesannya.

Sementara itu, Kepala BBPTU-HPT Baturraden, Dani Kusworo, mengungkapkan bahwa lembaganya menghasilkan sekitar 7.000 liter susu sapi segar setiap harinya.

 

Dari total 7.000 liter, sebanyak 5.500 liter telah didistribusikan kepada masyarakat melalui koperasi atau industri pengolahan susu. Kami juga telah bekerja sama dengan 3 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam memenuhi kebutuhan makanan bergizi gratis (MBG), kata Dani.

Dani menambahkan, pihaknya memiliki rencana untuk meningkatkan produksi susu dari saat ini yang berada di kisaran 12 hingga 15 liter per ekor per hari menjadi mencapai 25 liter per ekor.

"Kami memiliki 450 ekor sapi perah, target produksi pada 2026 bisa mencapai 10.000 hingga 12.000 liter per hari," tutupnya.

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama

Comments