
- Siapa yang tidak menginginkan umur panjang, tetap sehat, dan bugar hingga tua?
Dalam era gaya hidup modern yang kian cepat dan sering kali tidak sehat, para ahli yang mempelajari umur panjang justru menyimpulkan bahwa faktor utama dalam memperpanjang usia bukanlah berasal dari suplemen mahal atau alat medis canggih, melainkan dari jenis makanan yang kita konsumsi sehari-hari.
Berdasarkan temuan penelitian, terdapat beberapa jenis makanan sederhana yang mampu memperlambat penuaan, menjaga kejelasan fungsi otak, serta melindungi tubuh dari berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung.
Bahkan, salah satu makanan di daftar ini telah terbukti secara ilmiah mampu memperpanjang usia harapan hidup hingga empat tahun jika dikonsumsi secara teratur.
Lalu, apa saja keenam makanan tersebut?
Dikutip dari situs Global English Editing pada Rabu (6/8), berikut ini adalah 6 makanan yang dapat memperpanjang usia menurut para ahli yang sebaiknya Anda konsumsi.
1. Kacang-kacangan dan Legum
Kacang-kacangan seperti kacang merah, kacang hitam, buncis, dan lentil termasuk dalam makanan pokok yang direkomendasikan oleh para ahli kehidupan panjang.
Makanan ini kaya akan serat yang sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan, terutama pada usus. Selain itu, kandungan protein tumbuhannya membantu menjaga massa otot seiring dengan bertambahnya usia.
Kacang-kacangan mengandung jenis karbohidrat yang dicerna secara perlahan, sehingga membantu menjaga tingkat gula darah tetap stabil.
Menariknya, penelitian mengungkapkan bahwa mengonsumsi setidaknya setengah cangkir kacang atau kacang-kacangan setiap hari mampu memperpanjang usia harapan hidup hingga empat tahun.
2. Sayuran Hijau Tua
Sayuran hijau tua seperti bayam, kale, dan sejenisnya terkenal kaya akan vitamin dan mineral yang penting, khususnya vitamin K, lutein, serta asam folat.
Kandungan gizi ini bekerja secara bersamaan untuk menjaga kesehatan otak serta mempertahankan kekuatan tulang.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan, cukup mengonsumsi satu porsi sayuran hijau tua setiap hari dapat memperlambat penurunan kemampuan kognitif pada lansia hingga sebanding dengan 11 tahun.
Maknanya, mengonsumsi sayuran ini memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kemampuan ingat dan fungsi otak tetap lancar seiring bertambahnya usia.
3. Buah Beri
Buah-buahan beri seperti blueberry, stroberi, raspberry, dan yang lainnya memiliki warna terang karena mengandung senyawa alami bernama antosianin.
Bahan ini memiliki sifat anti-peradangan yang sangat kuat, yang berperan dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan dan penuaan dini.
Selain itu, penelitian mengungkapkan bahwa mengonsumsi buah beri secara teratur dapat memperlambat munculnya gejala demensia hingga 2,5 tahun.
Berita baiknya adalah buah beri beku memiliki manfaat yang sama dengan yang segar, sehingga bisa dinikmati kapan saja sepanjang tahun.
Buah ini dapat digunakan sebagai topping untuk yogurt, dicampur dalam oatmeal, atau dibuat menjadi smoothie yang segar.
4. Ikan Berlemak
Ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan trout mengandung asam lemak omega-3 berupa EPA dan DHA yang sangat penting bagi tubuh, khususnya dalam menjaga kesehatan jantung serta otak.
American Heart Associationbahkan menyarankan kita untuk mengonsumsi satu hingga dua porsi ikan laut setiap minggu, karena telah terbukti mampu mengurangi risiko gagal jantung, stroke, serta kematian akibat penyakit jantung.
5. Kacang dan Biji-bijian
Biji-bijian dan kacang-kacangan seperti almond, kenari, pistachio, biji labu, serta biji matahari menjadi sumber lemak baik, magnesium, serta omega-3 tumbuhan yang sangat bermanfaat untuk tubuh.
Mengonsumsi makanan-makanan ini secara teratur telah dikaitkan dengan peningkatan usia harapan hidup hingga sepuluh tahun.
Lemak baik yang terkandung dalam kacang berperan dalam menjaga kesehatan jantung, sedangkan magnesium sangat diperlukan untuk fungsi otot dan saraf.
6. Butiran Utuh (Whole Grains)
Butir-butir utuh seperti gandum utuh, quinoa, beras merah, dan oat memiliki kandungan serat, vitamin, dan mineral yang lebih tinggi dibandingkan biji-bijian yang telah diproses.
Studi besar yang melibatkan berbagai kelompok menemukan bahwa mengonsumsi biji-bijian utuh setiap hari mampu mengurangi risiko kematian total sebesar 9%, serta risiko kematian akibat penyakit jantung sebesar 14%.
Ganti roti putih dengan roti gandum, serta beras putih dengan quinoa atau beras merah. Perubahan kecil ini mampu memberikan pengaruh signifikan terhadap kesehatan jangka panjang tanpa memerlukan usaha yang berlebihan.
7. Produk Daging (Sebaiknya Dikurangi)
Produk olahan daging seperti sosis, hot dog, bacon, dan daging yang diasap umumnya mengandung tinggi kadar natrium, lemak jenuh, serta bahan pengawet seperti nitrit.
Meskipun rasanya menggugah selera, mengonsumsi makanan ini secara berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, khususnya kematian mendadak akibat gangguan jantung.
Sebaiknya, makanan olahan dari daging hanya dikonsumsi secara terbatas, misalnya saat perayaan tertentu, bukan sebagai hidangan harian.
8. Minuman Manis serta Makanan Penutup yang Diproses (Sebaiknya Dibatasi)
Minuman manis seperti minuman bersoda dan teh dalam kemasan, serta makanan penutup yang kaya akan gula dapat memicu kenaikan tajam pada kadar gula dalam darah, yang berpotensi menyebabkan penumpukan lemak di area perut (lemak visceral), serta mengurangi konsumsi makanan bernutrisi lainnya.
Penelitian jangka panjang menunjukkan bahwa lansia yang secara teratur mengonsumsi minuman ringan yang diproses secara intensif memiliki risiko kematian 10% lebih besar dalam periode 23 tahun.
Sebagai pilihan yang lebih baik untuk kesehatan, Anda dapat mengganti minuman bersoda dengan air mineral berkarbonasi yang dicampur dengan perasan jeruk atau lemon. Dengan demikian, tubuh tetap mendapatkan cairan yang cukup dan tingkat energi tetap stabil sepanjang hari.
9. Camilan yang Sudah Diproses Secara Ekstrem (Sebaiknya Dikurangi)
Snack seperti keripik, kue dalam kemasan, atau camilan berwarna mencolok umumnya dibuat dari bahan-bahan yang tidak alami dan sulit dicerna oleh tubuh.
Jenis makanan ini telah terbukti mempercepat proses penuaan secara alami, serta meningkatkan kemungkinan mengidap berbagai penyakit menahun.
Cara paling efektif untuk menghindarinya adalah dengan tidak menyimpannya di rumah. Jika tidak tersedia di rumah, Anda akan lebih mudah untuk menghindar dan dapat memilih camilan yang lebih baik bagi kesehatan seperti buah-buahan, kacang-kacangan, atau yogurt.