
PEBULU TANGKISMuhammad Shohibul Fikri mengakui bahwa ia akan kembali berpasangan dengan Fajar Alfian atau Fajar/Fikri setelah adanya keputusan dari pihak yang berwenang di cabang olahraga Bulu Tangkis nasional.
Sementara itu, Fajar Alfian dan Muhammad Shohibul Fikri atau Fajar/Fikri akan kembali dipasangkan dalam kejuaraan China Masters dan Korea Open 2025 yang akan dihelat pada September 2025 mendatang.
Bahkan, Fajar akan berfokus berpasangan dengan Muhammad Rian Ardianto dalam Kejuaraan Dunia 2025, yang akan diadakan pada 25 hingga 31 Agustus 2025 mendatang di Paris, Prancis.
"Jika saya tidak keberatan berpasangan dengan siapa pun. Siapa tahu bisa juara lagi bersama Fajar," kata Fajar kepada awak media termasukBolaSport.com baru-baru ini.
Sebelumnya, berkat prestasi Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri dalam China Open 2025 (Super 1000), pelatih kembali menggabungkan Fajar/Fikri untuk bertanding di China Masters dan Korea Open 2025 pada bulan September yang akan datang.
"Pastinya saya tidak menyangka bisa meraih gelar Super 1000. Dari target pribadi memang ada yang diharapkan. Namun, dari PBSI sebenarnya hanya mengisi kekosongan saat Rian sedang izin. Alhamdulillah diberi kesempatan lebih, bisa menang di China," ujar Fajar kepada media, termasuk BolaSport.com, saat berada di pelatnas Cipayung, Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Fajar menceritakan bagaimana dia berpasangan dengan Fikri ketika saat itu Fikri sedang tidak bertanding karena pasangan reguler mereka, Daniel Marthin, sedang istirahat untuk pemulihan cedera lutut.
"Pertama, pelatih mengajak saya berdiskusi tentang rencana ke depan saat di Tiongkok. Saya sebelumnya sudah memiliki rencana bersama Rian mengenai masa depan dan hal-hal lainnya," kata Fajar.
Tetapi, memang ini masih masa uji coba juga. Pelatih dan PBSI masih menginginkan bukti yang lebih. Apakah saya bersama Fikri ini mampu tetap konsisten ke depan.
Maka, memang telah ditentukan hingga akhir tahun ini saya berada di samping Fikri. Menurut saya pribadi, Fikri juga memiliki semangat yang lebih. Saya hanya bisa mendukung Fikri agar mencapai prestasi.
Saat ini, kami hanya terdaftar dalam dua kompetisi. Nanti akan dilihat kembali hasilnya dari kedua kompetisi tersebut.
Pembahasan mengenai masa depan pasangan Fajar/Fikri telah dimulai sejak China Open 2025.
"Saat sarapan sebelum final China Open, saya berdiskusi dengan pelatih tanpa Fikri mengenai apa yang akan dilakukan selanjutnya dan hal-hal lainnya. Sebenarnya saya juga bingung," kata Fajar.
Pihak lain, jika membicarakan peringkat saat ini masih berada di posisi ke-4 dunia bersama Rian dan jika membicarakan masalah pasangan baru pasti seperti bertanya apakah ini akhirnya seperti yang terjadi dengan Rian dan sebagainya.
Saya juga memiliki pemikiran yang sama. Apalagi, kami sudah berpasangan selama 11 tahun. 11 tahun bukanlah hal yang mudah bagi saya untuk berganti pasangan. Namun, semuanya ini dilakukan demi bulu tangkis Indonesia, kami berusaha yang terbaik.
Pada China Masters dan Korea Open 2025, Fajar menyampaikan bahwa setelah Kejuaraan Dunia, dia mulai fokus kembali berlatih bersama Fikri.
Saya tidak tampil di Hong Kong Open bersama Rian karena fokus pada persiapan di China dan Korea bersama Fikri. Antara saya, Rian, serta pelatih dan PBSI merasa ini bukan keputusan yang mudah.
Namun, ini masih masa uji coba juga. Tidak menutup kemungkinan bahwa nanti saya bisa bekerja sama dengan Rian kembali atau dengan mitra yang berbeda. Pelatih mengatakan demikian.
Setelah keputusan ini, kami berempat berdiskusi dengan pelatih utama dan asisten mengenai langkah selanjutnya. Saya menyampaikan bahwa tidak apa-apa untuk mencoba, terlebih saya dan Rian telah menjadi pasangan selama 11 tahun.
Pertama, sudah 11 tahun dan sudah dewasa. Karena sudah dewasa, ingin mencoba suasana baru agar bisa me-refresh pikiran, bagaimana bentuknya partner yang lain itu.
Pemain berusia 30 tahun tersebut menceritakan apa yang disampaikan Rian mengenai perubahan sementara bersama Fikri.
Rian kemarin mengatakan bahwa semua keputusan ada di tangan saya. Dia hanya mengikuti saja, apalagi dia juga menyebutkan bahwa saya dan Fikri sudah mendapatkan hasil di China Open. Jadi dia berkata, 'apa yang ingin saya lakukan, saya lakukan saja,' kata Fajar.
Rian juga ingin mencoba dengan pasangan lain. Terlebih lagi, ganda putra (Indonesia) masih menunjukkan performa yang tidak konsisten. Jadi ingin menemukan yang terbaik.
Tidak menutup kemungkinan bahwa Rian bersama pasangan lain juga lebih baik atau bagaimana kita tidak tahu apa yang akan terjadi nanti. Untuk saat ini hingga akhir bulan ini sampai akhir tahun ini mungkin kami semua akan mencoba-coba.
Saya juga tidak tahu apakah saya akan tetap bersama Fikri. Jika tidak, mungkin setelah dua kompetisi ini akan mencoba dengan Rian atau yang lain. Jadi nanti dilihat hasilnya bagaimana.
Memang hasil dari pelatih kemarin memberikan sedikit harapan bagi ganda putra, tetapi mungkin pelatih masih perlu membuktikan diri. Bukan hanya dalam dua turnamen ini.
Fajar mengakui bahwa keputusan untuk berpindah pasangan adalah keputusan yang tidak sederhana.
• Undian Japan Open 2025 - Kehadiran Fajar/Fikri Langsung Bertemu Sabar/Reza
"Sekarang ini saya masih meragukan apakah keputusan ini sudah benar atau tidak, karena untuk China Masters memang seharusnya mendaftar kemarin di saat terakhir," kata Fajar.
Maka, meskipun tidak ada pilihan lain, keputusan tersebut harus segera diambil dan tidak apa-apa untuk mencoba. Saya dan Rian memang sudah memiliki rencana bagaimana mengarahkan langkah-langkah berikutnya dalam mencari prestasi.
Tetapi, saya juga ingin berkontribusi dalam memajukan bulu tangkis Indonesia, khususnya ganda putra agar dapat mencapai prestasi yang lebih baik. Mengingat, Fikri kini kehilangan Daniel karena cedera. Sayangnya, dia tidak memiliki pasangan yang memiliki potensi sebesar yang menurut saya dimilikinya pada masa keemasannya.
Tetapi dia tidak memiliki pasangan menurut saya, sangat disayangkan.
Tidak Perlu Menunggu Daniel Sembuh
Keputusan ini membuat pemain berusia 25 tahun merasa lega karena sebelumnya khawatir akan "tidak ada aktivitas" dalam waktu lama sambil menunggu Daniel pulih.
"Pasti senang bisa kembali berlaga. Siapa pun lawannya, saya tidak masalah. Yang penting saya bisa tampil dalam pertandingan, agar tidak terus-menerus latihan. Saya juga merasa bosan jika terus-menerus latihan," kata Fikri.
Jika ada pertandingan, maka saya memiliki tujuan juga dan bisa menjadi lebih semangat. Ketika kemarin diberitahu oleh pelatih, saya ingin mencoba membuktikan saja.
Setelah memenangkan gelar China Open (Super 1000) dengan mengalahkan atlet unggulan, posisi Fajar/Fikri berbeda karena sebelumnya mereka tidak memiliki target dari pelatih.
"Pastinya kemarin di Jepang, di Tiongkok kami bermain tanpa tekanan karena bukan pasangan resmi dan juga tidak menjadi target," kata Fajar.
Mungkin juga hanya untuk mengisi waktu yang kosong. Oleh karena itu, kami bisa bermain lebih senang dan lebih rileks. Namun, berbeda dengan China Masters dan Korea Open karena semua memiliki harapan yang lebih tinggi, pasti seperti itu.
Pasti ada beban tersebut, tetapi bagaimana kami menghadapinya seperti apa. Yang jelas kami berdua pasti akan belajar dari lawan-lawan luar negeri.
Bagaimana gaya bermain kami. Kami ingin meningkatkan kemampuan khususnya karena kami juga menyadari bahwa kami bukan tipe pemain yang bisa bermain dengan pola ketat.
Maka kami memang menginginkan yang lebih nyaman, meskipun tidak terlalu ketat, tetapi lebih tahan saat bermain.