Miris! Alun-alun Pemalang Semrawut, Pedagang dan Warga Kritik Kondisi Kuliner

Miris! Alun-alun Pemalang Semrawut, Pedagang dan Warga Kritik Kondisi Kuliner

- Alun-Alun Pemalang, ikon kota yang seharusnya menjadi etalase keindahan dan pusat kegiatan masyarakat, kini justru menimbulkan kritik tajam.

Kawasan kuliner di sekitar alun-alun dianggap tidak tertata, semrawut, dan mencoreng wajah kota.

Kondisi ini memunculkan pertanyaan besar tentang sejauh mana keseriusan pemerintah daerah dalam menjaga estetika ruang publik.

Pemandangan gerobak dan lapak kuliner yang berdiri tanpa seragam membuat kawasan alun-alun lebih menyerupai pasar loak daripada ruang representatif sebuah kota. Bagi masyarakat lokal, hal ini memalukan, sementara bagi pengunjung luar kota, kondisi tersebut menimbulkan kebingungan sekaligus kekecewaan.

"Kalau orang dari luar kota datang, mereka bingung. Bukannya menikmati suasana, malah pusing mencari tempat duduk," ungkap seorang warga yang meminta identitasnya dirahasiakan pada Jumat, 22 Agustus 2025.

Pedagang kuliner pun mengeluhkan ketidakjelasan tata kelola. Mereka berharap pemerintah menghadirkan konsep Pujasera yang memberi keleluasaan pengunjung duduk di mana saja tanpa terikat penjual tertentu.

"Kalau seragam dan tertib, pembeli senang, pedagang juga terbantu. Sekarang malah seolah dibiarkan semrawut," kata salah seorang pelaku usaha kuliner.

Diskoperindag Kabupaten Pemalang sebelumnya telah menyalurkan bantuan gerobak dan cat seragam.

Namun, langkah itu dinilai tidak cukup, karena tidak diikuti dengan regulasi jelas dan pengawasan ketat. Tanpa perencanaan tata ruang menyeluruh, kebijakan tersebut justru terkesan hanya seremonial.

Alun-Alun Pemalang bukan hanya ruang publik lokal, melainkan gerbang utama yang menyambut tamu dari luar daerah. Kondisi kumuh dan semrawut dapat merusak citra kota serta mengurangi daya tarik wisata. Lebih jauh, estetika kota yang buruk bisa berdampak pada rendahnya minat investasi dan lemahnya geliat ekonomi kreatif.

Masyarakat menuntut pemerintah daerah untuk segera menyusun regulasi tegas, menata ulang kawasan dengan desain modern, serta menghadirkan fasilitas kuliner yang seragam dan representatif. Kolaborasi dengan pedagang dianggap kunci agar kebijakan tidak hanya sekadar aturan di atas kertas.

"Kalau pemerintah serius, Alun-Alun Pemalang bisa jadi ikon kuliner yang bersih, indah, dan membanggakan," tegas salah seorang warga.***

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم

Comments