
RUBLIK DEPOK -Harga emas global diperkirakan akan mengalami fluktuasi selama semester kedua tahun 2025, tetapi memiliki kemungkinan kenaikan yang besar menjelang akhir tahun. Pakar mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi memprediksi harga emas dunia pada perdagangan Senin, 18 Agustus 2025, akan berada dalam kisaransupportUS$3.319 per ons troy danresistanceUS$3.368 per ons troy. Untuk minggu berikutnya, harga diperkirakan berada dalam kisaransupport US$3.302 dan resistanceUS$3.416 per ons troy, didukung oleh analisis dasar dan teknis.
Dalam jangka panjang, Ibrahim yakin harga emas global mampu melampaui US$3.600 per troy ounce dan harga emas lokal mencapai Rp2.150.000 per gram pada semester kedua 2025. "Saya percaya harga emas dunia bisa mencapai angka US$3.600 per troy ounce," kata Ibrahim dalam pernyataan tertulis yang dirilis pada 17 Agustus 2025. Namun, prediksi ini juga diiringi dengan catatan bahwa fluktuasi jangka pendek akan dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi dan politik global.
Faktor Penggerak Harga Emas
1. Kebijakan Moneter The Fed
Indeks Harga Produsen (IHP) Amerika Serikat pada Juli 2025 menunjukkan kenaikan sebesar 0,9%, tingkat kenaikan bulanan terbesar dalam lebih dari tiga tahun. Dalam perspektif tahunan, harga inti (tanpa makanan dan energi) meningkat dari 2,6% di Juni menjadi 3,7%, melebihi prediksi sebesar 3%. Kenaikan ini membuat keputusan Federal Reserve (The Fed) mengenai pemotongan suku bunga pada September 2025 menjadi lebih rumit. "Peluang pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin masih sangat besar, tetapi kemungkinan pemotongan 50 basis poin tampaknya telah hilang," ujar Ibrahim.
Melemahnya dolar Amerika Serikat, yang telah turun sekitar 10% terhadap mata uang utama sejak awal tahun 2025, menjadi faktor positif bagi harga emas, karena emas biasanya bergerak dalam arah yang berlawanan dengan dolar. Namun, jika The Fed menghentikan rencana penurunan suku bunga, tekanan jangka pendek terhadap harga emas mungkin akan meningkat.
2. Perlambatan Ekonomi China
Data ekonomi Tiongkok menunjukkan penurunan, dengan pertumbuhan produksi pabrik mencapai angka terendah dalam delapan bulan dan penjualan ritel melambat ke tingkat terendah sejak Desember 2024. Hal ini memicu kecemasan di pasar, meskipun produksi minyak Tiongkok tetap tinggi sebagai konsumen minyak mentah terbesar kedua di dunia. Ketidakpastian ini bisa mendorong para investor untuk beralih ke aset lain.safe havenseperti emas, meskipun dampaknya mungkin terbatas dalam jangka pendek.
3. Faktor Geopolitik
Tensi geopolitik, seperti pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin yang berlangsung pada 15 Agustus 2025, serta rencana Israel untuk menguasai Gaza, dapat memicu peningkatan permintaan emas sebagai aset.safe havenMenurut Ibrahim, kegagalan dalam negosiasi damai antara Trump dan Putin bisa memicu pemberlakuan sanksi baru terhadap Rusia, yang meningkatkan ketidakpastian pasar dan mendorong kenaikan harga emas. Selain itu, peningkatan ketegangan di Timur Tengah juga menjadi faktor utama yang berkontribusi pada hal tersebut.
Perkiraan Harga Emas: Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Jangka Pendek (Agustus 2025)
- Senin, 18 Agustus 2025: Support US$3.319, Resistance US$3.368 per troy ounce.
- Minggu Berikutnya: Support US$3.302, Resistance US$3.416 per troy ounce.
- TrenBergejolak, dipengaruhi oleh data ekonomi Amerika Serikat, kebijakan Federal Reserve, serta suasana geopolitik.
Beberapa sumber juga memperkirakan kemungkinan kenaikan yang lebih besar. Contohnya, Ibrahim dalam laporan lain memprediksi harga emas global mungkin mencapai US$3.460 per ons troy pada tanggal 11-15 Agustus 2025, didorong oleh pertemuan antara Trump dan Putin serta ketegangan di kawasan Timur Tengah. Namun, risiko penurunan tetap ada, dengan tingkatsupportterendah pada US$3.150 per troy ounce jika tekanan jual meningkat, sebagaimana yang diungkapkan Ibrahim pada Mei 2025.
Jangka Panjang (Semester II Tahun 2025)
- ProyeksiHarga emas global mencapai 3.600 dolar AS per ons troy, sedangkan emas lokal berada di kisaran 2.150.000 rupiah per gram.
- Pendorong:
- GeopolitikPerasaan tegang di kawasan Timur Tengah serta kemungkinan adanya sanksi baru terhadap Rusia.
- Ekonomi GlobalMelemahnya dolar Amerika Serikat dan harapan tingkat bunga yang rendah.
- Safe HavenPermintaan dari lembaga dan investor ritel semakin meningkat.
- RisikoPenundaan pengurangan bunga oleh The Fed serta menurunnya ketegangan geopolitik berpotensi memengaruhi harga.
Analisis Pasar dan Persepsi Investor
Harga emas lokal mengalami fluktuasi. Harga emas Antam pada 17 Agustus 2025 turun di bawah Rp1,9 juta per gram, menunjukkan tekanan sementara. Namun, secara year-to-date, harga emas global naik hampir 30% dari US$2.624,5 per troy ounce pada 31 Desember 2024 menjadi US$3.397,8 per troy ounce pada 9 Agustus 2025, sedangkan emas dalam negeri meningkat dari Rp1,3 juta menjadi Rp1.955.878 per gram.
Posting di X juga menunjukkan perasaan optimis terhadap harga emas. Akun @KatusaResearch pada 10 Agustus 2025 menyatakan bahwa logam mulia ini telah melewati fase konsolidasi selama empat bulan di sekitar US$3.430, dengan kemungkinan kenaikan menuju titik tertinggi baru. @TheBubbleBubble bahkan memperkirakan harga emas mampu mencapai US$4.400, didorong oleh penurunan nilai dolar AS dan kebijakan moneter yang lebih longgar dari Amerika Serikat. Namun, prediksi ini perlu dikaji secara hati-hati karena data yang berasal dari X tidak selalu bisa dipertanggungjawabkan.
Rekomendasi untuk Investor
Ibrahim menyarankan para investor agar memperhatikan tingkat teknis secara teliti. "Support harga emas berada di US$3.319 per troy ounce denganresistanceUS$3.368. Untuk minggu berikutnya, perkiraan kisarannya berada di kisaran US$3.302 hingga US$3.416 per troy ounce," katanya. Investor disarankan untuk:
- Jangka PendekManfaatkan fluktuasi dengan membeli pada tingkat hargasupport(US$3.302–US$3.319) serta menjual pada tingkatresistance (US$3.368–US$3.416).
- Jangka PanjangTetap pertahankan posisi beli dengan target harga US$3.600 per troy ounce, terutama jika ketegangan geopolitik meningkat atau dolar AS terus mengalami penurunan.
- DiversifikasiGabungkan investasi emas dengan aset lainnya agar dapat menurunkan risiko fluktuasi jangka pendek.
Dengan dasar yang solid dan suasana hatisafe havenyang terus memberikan dukungan, emas tetap menjadi aset yang menarik di tengah situasi ketidakpastian ekonomi global. Namun, para investor perlu waspada terhadap kemungkinan penurunan harga jika data ekonomi AS menunjukkan tingkat inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan atau jika ketegangan geopolitik berkurang.