Siswa SLB Bawa 7 Medali Perak di Kompetisi Tata Boga Internasional

Siswa SLB Bawa 7 Medali Perak di Kompetisi Tata Boga Internasional

 JURNAL SOREANG- Batasan bukan penghalang untuk mencapai prestasi hingga tingkat internasional. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dengan bangga mengumumkan pencapaian yang membanggakan dari delapan siswa berkebutuhan khusus di ajang tata boga tingkat internasional, yaitu The 14th Salon Culinaire 2025.

Delapan siswa tersebut berhasil meraih tujuh medali perak, satu medali perunggu, serta penghargaan The Highest Score - Class 01 Fondant Cake Figures.

Tujuh medali perak masing-masing diperoleh oleh Mawaddah Warahmah dari SLB Negeri Kandangan Kab. Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan; Desta Fais Kurniawandari dari SLB Harmoni, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur; dan Rizki Ramadan dari SLB Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH Jambi, Kota Jambi.

Selain itu, Roainun dari Sekolah Luar Biasa Negeri Pangeran Cakrabuana Kabupaten Cirebon, Jawa Barat; Faracya Kaila dari Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina Palembang, Sumatera Selatan; Hepi Vania Zendrato dari Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Padang, Sumatera Barat; dan I Made Ardika dari Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Badung, Bali.

Berikut adalah beberapa variasi dari teks tersebut: 1. Medali perunggu diperoleh oleh Diandra Ratih Livya dari SLB Negeri 1 Bantul, DI Yogyakarta. Sementara itu, penghargaan The Highest Score - Class 01 Fondant Cake Figures juga berhasil diraih oleh Mawaddah Warahmah. 2. Diandra Ratih Livya dari SLB Negeri 1 Bantul, DI Yogyakarta, berhasil meraih medali perunggu. Selain itu, Mawaddah Warahmah juga sukses mendapatkan penghargaan The Highest Score - Class 01 Fondant Cake Figures. 3. Pemenang medali perunggu adalah Diandra Ratih Livya yang berasal dari SLB Negeri 1 Bantul, DI Yogyakarta. Sementara itu, Mawaddah Warahmah berhasil meraih penghargaan The Highest Score - Class 01 Fondant Cake Figures. 4. Diandra Ratih Livya dari SLB Negeri 1 Bantul, DI Yogyakarta, memperoleh medali perunggu. Penghargaan The Highest Score - Class 01 Fondant Cake Figures juga berhasil diraih oleh Mawaddah Warahmah. 5. Medali perunggu berhasil diraih oleh Diandra Ratih Livya dari SLB Negeri 1 Bantul, DI Yogyakarta. Di sisi lain, Mawaddah Warahmah juga menerima penghargaan The Highest Score - Class 01 Fondant Cake Figures.

"Selamat atas prestasi yang telah diraih oleh adik-adik. Semoga pencapaian ini dapat menjadi contoh bagi anak-anak Indonesia," kata Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kemendikdasmen, Maria Veronica Irene Herdjiono, di Jakarta pada Jumat 25 Juli 2025.

Irene juga menghargai peran para pembimbing dan guru pendamping siswa selama proses pembinaan hingga pelaksanaan lomba.

"Terima kasih kepada Panitia Pembina dan guru pendamping yang telah memberikan bimbingan yang baik kepada anak-anak hingga berhasil meraih prestasi dalam ajang The 14th Salon Culinaire," tambahnya.

Hasil yang dicapai oleh siswa-siswa ini akan tersimpan dalam basis data bakat nasional, yaitu Sistem Informasi Manajemen Talenta (SIMT).

"Prestasi yang diraih adik-adik di ajang ini tentu dapat diakses dan tercatat dalam SIMT," tambahnya.

Sebelum mengikuti kompetisi, delapan siswa berkebutuhan khusus tersebut telah mengikuti pelatihan dalam tiga tahap yang diadakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kemendikdasmen.

Prestasi yang diraih ini tentu tidak terlepas dari peran para pembina. Ucu Sawitri sebagai Koordinator Pembina menyatakan bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang baik dan bersaing dengan lawan yang tidak memiliki kebutuhan khusus.

"Anak-anak mencapai prestasi yang luar biasa karena mereka berkompetisi dengan koki profesional, siswa perhotelan, dan kalangan industri kuliner. Saya berharap melalui kompetisi ini anak-anak juga memperoleh pengalaman yang berharga," ujar Ucu.

Cerita Haru para Peserta

Beberapa siswa berkebutuhan khusus memiliki kisah yang menyentuh hati dalam upaya meraih prestasi di ajang The 14th Salon Culinaire. Salah satunya adalah Mawaddah Warahmah dari SLB Negeri Kandangan Kab. Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.

Guru pendampingnya, Fitria Nuraini Herawati, menceritakan bahwa Mawaddah harus melakukan perjalanan jauh selama empat jam agar bisa sampai ke bandara. Selain itu, siswa bimbingannya tersebut berasal dari keluarga yang kurang mampu.

"Perjuangan Mawaddah sangat luar biasa. Untuk sampai ke bandara, ia melakukan perjalanan selama empat jam. Ayahnya bekerja sebagai buruh harian dan ibunya adalah seorang petani. Jadi, saya melihat bahwa dukungan orang tua Mawaddah benar-benar luar biasa," ujar Fitria dengan penuh perasaan.

Berdiri di samping Fitria, Mawaddah juga menyampaikan perasaannya setelah memperoleh medali Perak dan Penghargaan The Highest Score - Kelas 01 Fondant Cake Figures.

"Saya benar-benar bahagia dan gembira. Saya bisa menang, teman-teman yang lain juga pasti mampu menang," kata Mawaddah.

Cerita lainnya juga datang dari Rizki Ramadan dari SLB Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH Jambi, Kota Jambi. Guru pendampingnya, Gustira Mayasari menceritakan bahwa Rizki biasa tinggal di asrama karena jarak antara sekolah dan rumahnya membutuhkan waktu tempuh empat jam.

"Alhamdulilah berkat kepercayaan dan bimbingan para pembina serta dukungan dari Puspresnas, Rizki berhasil meraih prestasi. Tidak terbayang olehku Rizki bisa sampai sejauh ini. Semoga Rizki mampu meningkatkan martabat orang tuanya," kata Gustira.

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم