
PALANGKA RAYA, .CO– Malam Huma Betang bukan hanya menjadi agenda formal. Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Tengah, Siti Nafsiah, menekankan bahwa kegiatan tersebut harus menghasilkan dampak nyata, khususnya bagi pelaku UMKM. Pemerintah Provinsi dinilai telah berada di jalur yang benar dalam memanfaatkan ruang publik melalui sentuhan budaya lokal.
Ia mengatakan, Huma Betang Night berpotensi menjadi ikon baru aktivitas budaya dan sosial di Palangka Raya. Selain menjaga nilai-nilai Huma Betang, acara tersebut juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang berlandaskan kearifan lokal.
"Ini bukan hanya tentang hiburan, tetapi juga berkaitan dengan bagaimana kita menciptakan ruang publik yang efektif dan berlandaskan budaya," ujarnya, Kamis (31/8).
Namun, Siti tidak mengabaikan beberapa hal yang perlu diperbaiki. Ia menekankan perlunya pendekatan yang tidak terlalu birokratis agar semangat partisipasi masyarakat tetap terjaga.
"Intinya harus muncul dari kesadaran bersama, bukan hanya kewajiban birokrasi seperti kehadiran wajib atau dokumen formal," tegasnya.
Indikator keberhasilan, menurutnya, seharusnya berfokus pada manfaat nyata seperti peningkatan pendapatan usaha mikro dan kecil, partisipasi tinggi masyarakat seni, serta kualitas ruang publik yang bersifat inklusif dan aman.
"Harapan kami, kegiatan ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk berkumpul, tetapi juga momen untuk memperkuat perekonomian rakyat dan identitas budaya kita. Oleh karena itu, evaluasi isi lebih penting daripada penampilan luar," tutupnya.*afa/kpg)