Dengan sistem ini, peserta bisa mengikuti ujian CPNS kapan saja di tempat BKN, mirip dengan ujian TOEFL. Hasil ujian berlaku selama dua tahun. Jika peserta tidak lulus dalam salah satu subtes, mereka dapat mengulang hanya bagian tersebut, tanpa perlu mengulang keseluruhan ujian.
Rancangan ini dibuat guna mengurangi biaya pengujian yang sangat besar bila dilakukan secara bersamaan, sekaligus mencegah penumpukan peserta. Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan kesempatan lebih luas kepada masyarakat untuk mengikuti seleksi.
Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik BKN, Wisudo Putro Nugroho, menegaskan bahwa transparansi tetap dijaga melalui penggunaan sistem ujian berbasis komputer (CAT). "Prinsipnya tetap menggunakan CAT yang telah teruji, hanya saja desain waktunya disusun lebih efisien," ujarnya kepada detikEdu, Jumat (25/7/2025).
Sementara itu, situs resmi Sistem Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (SSCASN) BKN telah memberikan indikasi bahwa persiapan seleksi ASN 2025 sedang berlangsung. Calon pendaftar diminta untuk mengikuti informasi resmi dari BKN dan instansi terkait, serta mempersiapkan dokumen syarat lebih dini.
Wakil Bidang Sumber Daya Manusia Aparatur Kementerian PANRB, Aba Subagja, mengingatkan bahwa proses seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja tidak selalu dilakukan setiap tahun. Menurutnya, pengadaan Aparatur Sipil Negara sangat tergantung pada kebutuhan dan tersedianya anggaran, termasuk beban pengeluaran gaji.
"Rekrutmen Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak harus dilakukan setiap tahun. Semua disesuaikan dengan kebutuhan instansi dan kemampuan anggaran," katanya dikutip dari kanal YouTube CNBC Indonesia.
Proses seleksi CPNS, berdasarkan rekrutmen tahun 2024, umumnya terdiri dari tahapan pendaftaran, penelitian administratif, ujian kompetensi dasar (SKD), ujian kompetensi bidang (SKB), hingga pengumuman hasil.
Meskipun jadwal resmi pelaksanaan CPNS 2025 belum diumumkan, para calon pendaftar sudah dapat mulai mempersiapkan diri sejak saat ini.