
BEKASI, Banyaknya pemberitaan tentang para sopir truk yang memasang bendera bajak laut dari serial anime One Piece telah membangkitkan kesadaran dua sopir truk boks yang mengangkut minyak, yaitu Rahmat (30) dan Dadang (28).
"Tahu, sudah banyak juga di berita tentang pemasangan bendera One Piece," ujar Rahmat saat diwawancarai di kawasan Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rabu (6/8/2025).
Berdasarkan pemberitaan tersebut, keduanya langsung memahami pesan yang tersirat di balik pemasangan bendera bajak laut berwarna hitam menjelang perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia.
Menurut Rahmat, pemasangan bendera ikonik dengan gambar Jolly Roger merupakan bentuk pengungkapan ketidakpuasan masyarakat, khususnya para sopir truk, terhadap situasi ekonomi Indonesia yang sedang memburuk.
Dampak negatif terkait ketidakstabilan kondisi ekonomi ternyata juga dirasakan olehnya.
Rahmat dan Dadang secara langsung merasakan dampak perlambatan ekonomi nasional, seperti kenaikan harga kebutuhan pokok.
Peningkatan ini dirasa sangat memberatkan Rahmat dan Dadang yang memiliki penghasilan terbatas dari gaji sebagai sopir truk.
"Ekonominya terlihat sedang naik turun, malah cenderung menurun. Harga pokok seperti bahan kebutuhan pokok, rata-rata sedang mengalami kenaikan," katanya.
Tidak hanya harga kebutuhan pokok, Rahmat juga menggarisbawahi tingginya angka pengangguran di Indonesia.
Dari sana, Rahmat dan rekan-rekan sopir truk di sekitar tempat kerjanya langsung mengambil inisiatif untuk memasang bendera One Piece.
Dari keenam truk yang tersedia, lima di antaranya telah dilengkapi bendera One Piece di bagian belakang kendaraan.
Murni keinginan, tetap menjunjung Negara Kesatuan Republik Indonesia
Rahmat mengatakan pemasangan bendera One Piece tidak langsung mengurangi kehormatan bendera Merah Putih.
Ia mengatakan pemasangan bendera One Piece hanya sebagai bentuk penyampaian harapan dan tetap menghargai martabat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ia membuktikannya dengan posisi pemasangan bendera Merah Putih yang lebih tinggi dibandingkan bendera One Piece di kendaraannya.
"Ini hanyalah harapan murni, intinya tetap yang utama adalah NKRI, karena saya juga sebagai warga Indonesia selalu menghargai dan menjunjung tinggi NKRI," tegas dia.
Ia berharap pemasangan bendera One Piece mampu menarik perhatian pemerintah serta memberikan solusi untuk mengatasi masalah ekonomi hingga pengangguran.
"Jadi perlu terus ada perhatian dan juga solusi dari pemerintah, seperti meningkatkan jumlah lapangan kerja, intinya tidak ada atau tidak terlalu membebani masyarakat kecil," tambah warga asal Banyumas, Jawa Tengah itu.
Sementara rekan kerjanya, Dadang menyampaikan bahwa bendera One Piece akan dilepas dari kendaraannya pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia.
Ia juga berharap penghapusan bendera One Piece akan diiringi dengan adanya penyelesaian terkait masalah ekonomi yang dialami masyarakat.
"Yang diinginkan adalah didengar dan diberi solusi, bukan hanya didengar saja," tambah Dadang.
Prabowo Tidak Keberatan dengan Bendera One Piece
Sebelumnya dilaporkan, Presiden Prabowo Subianto tidak keberatan dengan bendera bajak laut anime One Piece, Jolly Roger, jika hal itu menjadi bentuk ekspresi dari masyarakat.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi saat ditanya mengenai tanggapan Presiden Prabowo terkait pengibaran bendera One Piece menjelang 17 Agustus.
"Jika sebagai bentuk ekspresi, itu diperbolehkan, tidak ada masalah," ujar Prasetyo, di Kompleks Istana, Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Namun, menurut Prasetyo, Presiden tidak menginginkan bendera One Piece dikaitkan dengan Bendera Merah Putih.
"Tetapi, jangan bawa atau benturkan, pasangkan, atau lawankan dengan bendera Merah Putih," tegas dia.