
JAKARTA, Israel melakukan serangan terhadap paling sedikit empat negara di kawasan Timur Tengah dalam dua hari terakhir sejak Senin (8/9/2025).
Serangan-serangan ini dilakukan saat Israel terus melakukan serangan udara terhadap Gaza, tempat lebih dari 2 juta penduduk Palestina terluka.
Qatar menjadi negara terbaru yang menjadi sasaran serangan Israel. Negara yang memiliki pangkalan militer Amerika Serikat (AS) terbesar di kawasan Timur Tengah tersebut, diserang pada Selasa (9/9/2025).
Berikut empat negara yang ditargetkan Israel sejak Senin (8/9/2025).
Lebanon
Israel melakukan beberapa serangan terhadap wilayah Bekaa dan Hermel di Lebanon pada hari Senin (8/9/2025).
Berdasarkan laporan media pemerintah Lebanon, dikutip dariAl Jazeera, Israel melakukan paling sedikit delapan serangan udara.
Kementerian Kesehatan Lebanon menyatakan bahwa setidaknya lima orang tewas dan lima lainnya cedera akibat serangan-serangan Israel terhadap wilayah di sisi timur negara tersebut.
Al Jazeeramelaporkan bahwa Israel sering menyerang wilayah Lebanon setiap hari, khususnya di wilayah selatan Lebanon.
Israel masih memegang lima pos perbatasan Lebanon. Meskipun gencatan senjata pada awal tahun ini menuntut Israel untuk mengeluarkan seluruh pasukannya dari wilayah Lebanon.
Perselisihan terkini antara Israel dan Lebanon bermula pada 8 Oktober 2023, saat Israel melakukan serangan terhadap Lebanon.
Suriah
Serangan udara dari Israel menyerang beberapa titik di Kota Homs dan Kota Latakia di Suriah pada Selasa (9/9/2025) pagi waktu setempat.
Dilansir Al Jazeerayang merujuk pada organisasi Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) yang berbasis di Inggris, pesawat tempur Israel menyerang sebuah pangkalan militer Angkatan Udara Suriah di Homs.
Sementara itu di Latakia, Israel melakukan serangan terhadap sebuah pos militer.
Kementerian Luar Negeri Suriah mengecam serangan yang dilakukan Israel dan menyebutnya sebagai "pelanggaran nyata terhadap kedaulatan Negara Arab Suriah."
Israel telah melakukan ratusan serangan terhadap lokasi dan aset militer Suriah sejak jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad pada Desember 2024.
Israel juga memperluas pengembangannya di Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah yang telah diduduki sejak 1967.
Israel menguasai wilayah demiliterisasi atau zona pemisah yang merupakan pelanggaran terhadap perjanjian yang ditandatangani pada tahun 1974.
Qatar
Israel menyerang kantor pusat kepemimpinan politik Hamas di Doha, Qatar pada Selasa (9/9/2025).
Serangan terjadi ketika tokoh-tokoh kelompok perlawanan Palestina berkumpul di Qatar untuk membahas usulan gencatan senjata di Gaza yang diajukan Amerika Serikat.
Qatar menjadi tempat kedudukan militer Amerika Serikat terbesar di kawasan Timur Tengah serta berperan sebagai perantara utama dalam negosiasi antara Israel dan Hamas.
Dilansir Associated PressQatar mengecam serangan Israel dan menyebutnya sebagai "pelanggaran nyata terhadap seluruh hukum dan norma internasional."
Dalam pernyataannya, Hamas menyebutkan bahwa para pemimpinnya selamat dari serangan tersebut. Namun, lima anggota Hamas, termasuk putra Khalil al-Hayya, tiga pengawal, serta kepala kantor al-Hayya, tewas. Al-Hayya adalah perwakilan utama Hamas.
Sementara Amerika Serikat mengakui telah menerima pemberitahuan dari Israel sebelum serangan dilakukan.
Kantor Putih menyatakan bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump menganggap serangan itu sebagai "kejadian yang menyesal."
Palestina
Israel menyerang Lebanon, Qatar, dan Suriah sementara terus melanjutkan serangan terhadap Gaza.
Sedikitnya 34 orang terbunuhSerangan Israel di seluruh wilayah Jalur Gaza dimulai pada dini hari Rabu (10/9/2025). Angka tersebut mencakup 26 orang yang gugur di Kota Gaza, yang terletak di bagian utara Jalur Gaza.
Menurut data yang dilansir Al JazeeraSerangan Israel terhadap Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah mengakibatkan kematian minimal 64.605 orang (yang telah diverifikasi), termasuk setidaknya 19.424 anak-anak, hingga 9 September 2029.
Batasan Israel juga menyebabkan kekurangan pangan di Jalur Gaza. Pada 26 Agustus 2025, setidaknya 303 orang termasuk 117 anak, meninggal dunia karena kelaparan.