Mengapa Panda Sulit Berkembang Biak?

Panda adalah hewan yang menarik dan termasuk dalam kategori hewan langka. Banyak orang merasa bahwa program pemuliaan sangat penting untuk menjaga keberlanjutan panda. Oleh karena itu, saat ini telah dibangun banyak tempat penangkaran guna memastikan kelangsungan hidup hewan lucu ini.

Namun, meskipun telah dilakukan berbagai upaya, dokter hewan dan ilmuwan seringkali tidak berhasil dalam memperbanyak populasi panda. Tetapi, mengapa panda sulit dikembangbiakkan? Berikut ini kita akan membahasnya.

1. Masa subur yang sempit

Betina panda mengalami masa birahi selama 12 hingga 25 hari di musim semi. Namun, selama waktu tersebut, mereka hanya siap untuk kawin dalam jangka dua hingga tujuh hari. Selain itu, masa subur betina panda hanya berlangsung selama 24 hingga 36 jam.

Dengan kata lain, betina beruang cokelat memiliki kesempatan yang sangat terbatas untuk bisa hamil. Kesempatan ini hanya muncul sekali dalam setahun. Jika kesempatan ini dilewatkan, maka perlu menunggu satu tahun lagi agar betina beruang cokelat dapat hamil.

2. Jantan beruang cenderung tidak mahir dalam proses perkawinan

Jantan panda tidak mampu mengetahui kapan betina akan menerima pendekatannya. Mereka juga tidak tahu apa yang harus dilakukan jika akhirnya menemukan pasangan yang bersedia. Jika mereka akhirnya berhasil berpasangan, jantan panda sering kali terlalu cepat dalam melakukan perkawinan sehingga tidak bisa menyebabkan betina hamil.

Terlebih lagi, betina panda hanya bersedia untuk dikawini selama dua atau tiga hari dalam setahun. Terkadang, panda jantan tidak dapat membaca tanda-tanda dengan tepat, dan jika mereka mencoba pada waktu yang tidak sesuai, mereka akan digigit.

3. Sangat sulit memastikan apakah seekor beruang cokelat sedang dalam keadaan hamil

Bahkan, setelah perkawinan alami atau inseminasi buatan berhasil, sangat sulit mengetahui apakah seekor panda sedang hamil. Dokter hewan sering kali tidak menyadari bahwa panda sedang hamil sampai ia melahirkan.

Banyak betina panda mengalami kehamilan palsu, yakni ketika mereka menunjukkan tanda-tanda fisiologis dan perilaku seperti sedang hamil, namun sebenarnya tidak sedang mengandung. Sulit membedakan antara kehamilan semu dengan kehamilan yang nyata. Terkadang, dokter hewan bahkan tidak bisa melihat janin menggunakan alat USG. Hal ini disebabkan karena janin panda sangat kecil dan belum menempel di rahim hingga sekitar 45 hari sebelum proses kelahiran.

4. Beruang cokelat hanya mampu merawat satu anaknya

Faktor lain yang menyebabkan jumlah populasi panda tetap rendah adalah mereka sering kali tidak menghasilkan banyak keturunan. Betina panda biasanya hanya subur selama dua hari dalam setahun, sehingga kemungkinan untuk hamil hanya sekali dalam beberapa tahun.

Saat melahirkan, betina panda hanya menghasilkan satu atau dua bayi. Namun, mereka hanya mampu merawat satu anak. Di alam liar, bayi kedua sering kali dibiarkan sendirian.

5. Beruang cina di tempat pemeliharaan kehilangan hasrat untuk berkawin

Ahli percaya bahwa di alam liar, terdapat persaingan ketat antar jantan untuk mendapatkan betina, dan jantan yang lebih kuat biasanya memiliki kesempatan berkali-kali untuk berpasangan agar dapat berhasil bereproduksi. Dengan cara ini, panda betina di alam liar biasanya melahirkan setiap dua tahun.

Di tempat pemuliaan, perkawinan dan kehamilan yang berhasil merupakan hal yang sulit. Karena tidak pernah bersaing dan tidak pernah melihat berlangsungnya perkawinan alami pada panda, maka panda di tempat pemuliaan kehilangan minat untuk berkawin secara alami atau tampaknya tidak tahu bagaimana caranya. Dibutuhkan waktu lebih dari sepuluh tahun agar panda di tempat pemuliaan mulai mencoba untuk berkawin. Jika ada yang berhasil dan memiliki keturunan, sangat jarang jika anak panda dapat bertahan hidup hingga dewasa.

Para ilmuwan menganggap bahwa rendahnya minat berpasangan mungkin disebabkan oleh kurangnya persaingan dalam mendapatkan betina. Selain itu, karena anak-anaknya terlalu dini diambil dari induknya, hal ini bisa menyebabkan kematian dini pada anak panda yang dipelihara di penangkaran.

Oleh karena itu, kesulitan dalam pembiakan panda bisa disebabkan oleh masa subur yang singkat. Selain itu, panda juga tidak terlalu mahir dalam berkawin. Jika panda berhasil berpasangan dan hamil, mereka hanya melahirkan satu atau dua anak dan hanya mampu merawat satu ekor saja. Di tempat penangkaran, panda bahkan kehilangan hasrat untuk berkawin. Meskipun petugas membantu merawat semua anak panda, tetapi sangat jarang anak panda yang dapat mencapai usia dewasa.

Referensi

How Stuff Works. Diakses pada September 2024. Mengapa Sulit bagi Panda untuk Hamil?Mental Floss. Diakses pada September 2024. Mengapa Sulit bagi Beruang Cokelat untuk Hamil?The Guardian. Diakses pada September 2024.Mengapa beruang cokelat raksasa begitu buruk dalam berkembang biak?

5 Makhluk Hidup Paling Malas di Bumi, Termasuk Beruang Cokelat hingga Koala Perbedaan Beruang Grizzly, Beruang Kutub, dan Panda Terlihat dalam Animasi Ciri-ciri Beruang Grizzly, Beruang Kutub, dan Panda Muncul dalam Film Animasi Pembeda Beruang Grizzly, Beruang Kutub, dan Panda Tampak pada Animasi Karakteristik Beruang Grizzly, Beruang Kutub, dan Panda Terlihat dalam Dunia Animasi Perbedaan Jenis Beruang Grizzly, Beruang Kutub, dan Panda Muncul di Dalam Animasi Cara Membedakan Beruang Grizzly, Beruang Kutub, dan Panda dalam Animasi Beda Beruang Grizzly, Beruang Kutub, dan Panda Terlihat di Animasi Kemunculan Perbedaan Beruang Grizzly, Beruang Kutub, dan Panda dalam Animasi Pengenalan Ciri-ciri Beruang Grizzly, Beruang Kutub, dan Panda di Animasi Perbedaan Fisik Beruang Grizzly, Beruang Kutub, dan Panda Muncul di Animasi

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama

Comments