
Nicholas Saputra yang memerankan karakter Rawa, satu-satunya korban selamat dari kecelakaan pesawat, mengungkapkan ketertarikannya karena tokoh ini menyajikan perjuangan batin yang mendalam.
"Rawa adalah gambaran seseorang yang secara langsung menghadapi musibah. Ia dihantui perasaan bersalah dan harus menghadapi kesedihan orang lain. Saya kira cerita ini dekat dengan banyak orang, karena kita semua pernah mengalami kehilangan," kata Nicholas.
Marsha Timothy, yang memainkan karakter Dita, istri seorang penumpang yang tidak selamat karena kursinya digantikan oleh Rawa, mengungkapkan bahwa peran ini merupakan salah satu tantangan terbesar dalam kariernya.
"Dita adalah sosok yang penuh amarah dan hancur akibat kenyataan. Saya sendiri merasa takut membahas tentang bencana pesawat, tetapi melalui film ini saya belajar menghadapi rasa takut tersebut dengan cara menghadapinya secara mendalam," kata Marsha.
Adhisty Zara, yang memerankan Zahra, putri tunggal seorang pilot, mengatakan perannya memberikan kesempatan untuk menjelajahi emosi yang berbeda dibandingkan karakter yang biasanya ia mainkan.
“Zahra membawa rasa sedih yang mendalam, tetapi juga berusaha mencari makna kehidupan setelah mengalami kehilangan. Ada bagian dari perjalanannya yang sangat pribadi, dan saya berharap penonton bisa merasakan hal itu,” kata Zara.
Para pemain sepakat bahwa film ini tidak hanya mengangkat tentang tragedi, tetapi juga bagaimana manusia bertahan menghadapi trauma. Nicholas menekankan bahwa setiap tokoh memiliki pandangan berbeda terhadap musibah.
"Inti ceritanya adalah empati. Dari sana, penonton dapat memahami bagaimana kesedihan mampu menghubungkan orang-orang dengan cara yang tidak terduga," katanya.
Selain tiga pemeran utama, Tukar Takdir juga menampilkan sejumlah aktor berpengalaman seperti Meriam Bellina, Marcella Zalianty, Teddy Syach, Ariyo Wahab, hingga Tora Sudiro. Kehadiran mereka memberikan nuansa khusus dalam cerita. Marsha mengatakan kolaborasi dengan para senior membantunya lebih mudah memahami perannya.
"Kita benar-benar menjadi keluarga besar yang sedang berduka bersama," katanya.
Bagi Adhisty Zara, berakting di bawah bimbingan Mouly Surya merupakan pengalaman yang sangat berharga. “Mbak Mouly sangat teliti, khususnya dalam memandu emosi kami. Saya merasa setiap adegan selalu memiliki lapisan yang mendalam, bukan hanya air mata atau kemarahan,” ujarnya.
Nicholas juga menambahkan bahwa sutradara memberikan kesempatan kepada aktor untuk memperkuat karakter sesuai dengan insting masing-masing.
Kolaborasi yang kuat antara para pemain membuat Tukar Takdir siap menyajikan tayangan yang tidak hanya menggugah perasaan, tetapi juga mengajak pemirsa merenungkan makna kehidupan setelah mengalami kehilangan.
Film ini akan tayang di bioskop mulai 2 Oktober 2025, sekaligus menjadi perwakilan Indonesia dalam Asian Contents & Film Market (ACFM) Busan International Film Festival 2025.